Anggota DPR: Pidato Presiden belum Jadi Solusi

"Presiden hanya berusaha menjelaskan program-program yang telah dilakukan pemerintah terhadap delapan persoalan yang terjadi pada saat ini," anggota Komisi III DPR, Bambang Soesatyo.

oleh Liputan6 diperbarui 09 Sep 2010, 04:52 WIB
Liputan6.com, Jakarta: Anggota Komisi III DPR, Bambang Soesatyo, menilai pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono belum jadi solusi atas berbagai persoalan rakyat saat ini. "Presiden hanya berusaha menjelaskan program-program yang telah dilakukan pemerintah terhadap delapan persoalan yang terjadi pada saat ini," kata dia di Jakarta, Rabu (8/9) malam.

Menurut Bambang, pemerintah sendiri belum menangani beberapa persoalan strategis yang terkait langsung dengan kepentingan masyarakat. Ketika Kepala Negara menjelaskan penyebab naiknya harga kebutuhan pokok menjelang Lebaran, misalnya, dia justru tidak menjelaskan bagaimana menurunkan harga tersebut

"Bagi masyarakat, penjelasan Presiden tersebut tetap belum bisa menurunkan harga kebutuhan pokok menjelang Lebaran," kata anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar ini. Menurut dia, masyarakat berharap harga kebutuhan pokok turun menjelang perayaan Idulfitri 1431 Hijriah yang jatuh pada hari Jumat ini.

Dalam pidato yang disampaikannya pada acara buka puasa bersama dengan para pemimpin media massa di Tanah Air itu, Presiden juga menyatakan tekadnya memprioritaskan pemberantasan korupsi. Namun Presiden juga tidak menjelaskan perihal pemberian grasi dan remisi kepada para narapidana, termasuk narapidana korupsi yang membuat banyak elemen masyarakat kecewa.

Bambang juga menilai, pidato Presiden kurang tepat dipandang dari segi waktu karena disampaikan saat jutaan warga masyarakat sedang mudik dan menjelang Idulfitri.

Dalam pidatonya yang disiarkan langsung sejumlah stasiun TV itu, Presiden Yudhoyono juga menekankan perlunya solusi segera atas kemacetan Kota Jakarta. Presiden mengatakan masa depan Jakarta harus dipikirkan oleh pemerintah sekarang meski hasilnya nanti baru dinikmati oleh pemerintahan dan generasi mendatang.

Presiden mengatakan sudah punya tim kecil untuk memikirkan solusi kemacetan Jakarta dan opsi yang dimungkinkan. "Saya dengan tim sangat kecil bekerja pelan-pelan," katanya. Presiden pun kembali mengungkapkan tiga opsi mengatasi kemacetan Jakarta yaitu pembenahan sistem transportasi, pemindahan ibukota, serta pemindahan pusat pemerintahan dari ibukota.(ANT/JUM)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya