Liputan6.com, Jakarta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi tertekan pada perdagangan saham Rabu pekan ini. Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi memperkirakan IHSG di kisaran support 5.574 dan resistance 5.678.
"Diperkirakan IHSG masih akan tertekan," kata dia di Jakarta, Rabu (17/5/2017).
IHSG turun cukup dalam pada perdagangan saham kemarin. IHSG ditutup pada level 5.646,99 atau turun 41,87 persen. "Indeks keuangan yang memimpin pelemahan dan indeks industri dasar dan pertambangan yang menjadi penahan aksi jual," ujar dia.
Data neraca perdagangan masih menjadi perhatian pelaku pasar. Sebab itu, investor lokal terlihat tak terlalu aktif bertransaksi. "Investor asing mendominasi dengan catatan net buy Rp 438,3 miliar. Data pertumbuhan ekspor yang jauh di bawah ekspektasi masih menjadi sentimen negatif dan kehati-hatian investor domestik melihat posisi IHSG sudah cukup tinggi," jelas dia.
Lanjar merekomendasikan saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), PT PP Tbk (PTPP), PT Timah Tbk (TINS).
Baca Juga
Advertisement
Untuk diketahui, pada penutupan perdagangan saham, Selasa 16 Mei kemarin, IHSG melemah 41,87 poin atau 0,74 persen ke level 5.647. Indeks saham LQ45 tergelincir 1,08 persen ke level 942. Sebagian besar indeks saham acuan kompak tertekan.
Ada sebanyak 174 saham melemah sehingga menyeret IHSG ke zona merah. Sedangkan 139 saham menguat sehingga menahan pelemahan IHSG. 122 saham lainnya diam di tempat.
Pada Selasa pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.696 dan terendah 5.647. Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 368.295 kali dengan volume perdagangan 7,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 6,6 triliun.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan, meski IHSG melemah namun aliran dana investor asing masih masuk ke pasar saham Indonesia.
"IHSG konsolidasi di tengah investor asing masih berlangsung capital inflow. Ini mengingat data ekonomi neraca perdagangan masih bagus," kata dia. (Amd/Gdn)