Liputan6.com, Majalengka - Terlahir kurang sempurna bukan alasan untuk tidak mencapai prestasi kelas dunia. Eman Sulaeman, pria disabilitas kelahiran Majalengka 29 tahun silam ini terpilih sebagai penjaga gawang terbaik dalam ajang sepak bola World Cup Homeless di Glasgow, Skotlandia, Juli 2016 lalu.
"Alhamdulillah lewat seleksi, saya bisa lolos dan mewakili Timnas Indonesia untuk berangkat ke Homeless World Cup yang diadakan di Glasgow," ujar Eman seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Rabu (17/5/2017).
Advertisement
Eman Sulaeman pantang menyerah dalam menjaga gawangnya dalam permainan sepak bola. Sejak usia delapan tahun, Eman berlatih sepak bola dengan sang kakak.
"Awalnya memang sulit untuk bermain sepak bola. Tapi di situ saya mulai belajar, diajarin juga sama kakak bagaimana menendang bola yang baik dan benar," Eman menuturkan.
Sepak bola adalah permainan yang mengandalkan kaki. Tapi, terlahir dengan kaki yang kurang sempurna bukan berarti sepak bola tidak bisa Eman mainkan.
Melalui sepak bola Eman membuktikan bahwa mimpi bisa diwujudkan. Berbagai penghargaan kini menghiasi kamarnya.
Kini, Eman Sulaeman membagi kemampuannya di dunia sepak bola kepada anak-anak di kampungnya. Berbagi dan memotivasi dengan sesama adalah harapan sang penjaga gawang difabel ini.
Saksikan video perjuangan Eman Sulaeman dalam meraih mimpinya di dunia sepak bola berikut ini.