Liputan6.com, Jakarta - Saat ini warga Jakarta bisa menikmati program pangan murah melalui bantuan nontunai Rp 110 ribu per bulan. Program ini merupakan kerjasama Kementerian Sosial yang disalurkan melalui Pemprov DKI Jakarta.
Menurut Djarot, warga DKI nantinya diarahkan untuk menggunakan transaksi nontunai di seluruh sektor. Hal tersebut sesuai target Gubernur nonaktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Advertisement
"Kita mau arahkan bantuan-bantuan ini dengan sistem nontunai. Termasuk pangan sekalipun," ujar Djarot di Balai Kota, Rabu (17/5/2017).
Dua bahan pangan yang murah adalah beras seharga Rp 8.500 dan gula Rp 12.500 per kilogram. Harapannya, dengan ada pangan murah maka tak ada mafia yang menimbun pangan.
"Sehingga tak ada kebocoran," ucap Djarot.
Pangan murah nontunai bisa dibeli di kios-kios di Jakarta dengan menggunakan sistem debit e-Warung.
Selain itu, kata Djarot , penggunaan non tunai perlu karena dia belajar dari kasus di Blitar di mana bantuan langsung tunai (BLT) justru dinikmati orang mampu yang mengemis bantuan.
"Maaf ya. Waktu saya di Blitar saya malu ketika ada BLT waduh di kelurahan, kecamatan antre orang miskin kayak pengemis gitu loh. Saya kadang geregetan mereka kaya-kaya loh. Sekarang enggak boleh lagi," Djarot menandaskan.