Liputan6.com, Jakarta Tensi tinggi atau hipertensi yakni sebuah kondisi ketika tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih itu. Kondisi ini memicu aneka penyakit mengerikan seperti penyakit jantung, stroke, dan panyakit ginjal.
Usia dan sejarah keluarga dengan hipertensi memang mampu meningkatkan risiko seseorang terkena hipertensi, tapi gaya hidup sehat bisa menurunkan potensi itu.
Advertisement
"Kita tidak bisa mengubah tentang usia, tapi kita bisa melakukan sesuatu dengan gaya hidup kita," kata dokter penyakit dalam dari New York University School of Medicine di New York, Amerika Serikat, Gbenga Ogedegbe.
Di Hari Hipertensi Sedunia yang jatuh tepat hari ini berikut beberapa hal yang bisa dilakukan guna menurunkan risiko hipertensi,seperti mengutip Everyday Health, Rabu (17/5/2017).
1. Jaga berat badan tetap sehat
Berat badan ideal adalah salah satu hal penting dalam mencegah hipertensi, seperti diungkapkan Ogedegbe. Sehingga orang-orang dengan berat badan berlebih sebaiknya berusaha menurunkan berat badan dan bagi yang sudah memiliki berat badan normal harus menjaganya.
2. Diet seimbang
Mengonsumsi makanan sehat dengan menerapkan diet seimbang membantu mengontrol tejanan darah. Pastikan juga di dalamnya mengandung buah dan sayur terutama yang mengandung kalium.
3. Konsumsi garam secukupnya
Bagi sebagian orang, menerapkan diet rendah garam bisa membantu menjaga tekanan darah normal. "Semakin tinggi asupan garam, tekanan darah cenderung meningkat," kata Ogedegbe.
4. Olahraga rutin
Ayo banyak bergerak untuk mencegah hipertensi. Meski hanya sedikit meluangkan waktu untuk berolahraga itu sudah mampu membantu mengontrol tekanan darah. Ya, paling tidak berolahraga masing-masing 30 menit sehari tiga kali seminggu.
5. Batasi asupan alkohol
Mengonsumsi alkohol terlalu banyak bisa meningkatkan tekanan darah tinggi. Disarankan, wanita dan pria sebaiknya tidak disarankan untuk mengonsumsi lebih dari satu gelas per hari.
6. Rutin mengukur tekanan darah
Pastikan untuk mengukur tekanan darha secara teratur karena kondisi tekanan darah tinggi tidak bergejala. Sehingga bila saat diukur tekanan darah masuk ke prehipertensi (120-139/80-89 mmHG), dokter bisa melakukan intervensi guna menurunkan risiko menjadi hipertensi.