Pengacara: Rizieq Belum Mau Pulang Sebelum Pergantian Kekuasaan

Sugito menjelaskan, Rizieq Shihab merasa diincar untuk dijadikan tersangka terkait kasus pornografi berupa chat seks diduga dengan Firza.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 17 Mei 2017, 16:11 WIB
Rizieq Shihab dan Firza Husein

Liputan6.com, Jakarta - Hingga saat ini, belum diketahui kapan Rizieq Shihab kembali ke Indonesia. Polisi mendeteksi pemimpin FPI itu berada di Jeddah, Arab Saudi.

Salah satu pengacara Rizieq Shihab, Sugito Atmo Prawiro, mengaku tidak mengetahui kapan Rizieq Shihab bakal menghadiri panggilan pemeriksaan Polda Metro Jaya terkait kasus pornografi percakapan seks diduga dengan Firza Husein.

"Bukan gitu, yang dimaksud adalah selama hukum tidak ditegakkan adil dan itu hanya pesanan kekuasaan, Habib tidak akan mau pulang. Habib tidak mau dikriminalisasi," tegas dia saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (17/5/2017).

Sugito menjelaskan, Rizieq merasa diincar untuk dijadikan tersangka terkait kasus tersebut. Belum lagi, hal tersebut merupakan dendam penguasa atas kekalahan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dalam Pilkada DKI 2017 putaran kedua.

"Kalau selama ini terkait dendam kekalahan Ahok. Ini sengaja membangun pembunuhan karakter terhadap Habib Rizieq. Padahal Habib demi Allah tidak pernah zina dengan wanita lain. Ini digoreng sana-sini dan tidak mungkin bila tidak ada kekuatan besar (yang membentengi)," ujar dia.

Sugito mengungkapkan, kekuatan besar yang dimaksud adalah para penguasa yang mendukung Ahok pada Pilkada DKI 2017. Pihak-pihak tersebut, ujarnya, ingin menjatuhkan Rizieq dengan kuasanya.

"Kekuatan besar itu siapa? Dalam hal ini pendukung Ahok dan partai penguasa. Nah, kalau misalnya sudah niatnya menjatuhkan dan menistakan Habib, ya nanti dulu. Habib belum tentu mau pulang sebelum ada pergantian kekuasaan yang adil dalam hukum," kata dia.

Terkait pertemuan antara Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, Menko Polhukam Wiranto, dengan Tim Advokasi Rizieq Shihab, Sugito membenarkan hal tersebut. "Pertemuan itu memang ada tapi saya tidak ikut, tapi setahu saya rekonsiliasi untuk meredam, jangan lagi memfitnah, saling cooling down," Sugito menandaskan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya