Pembocor Rahasia AS Dibebaskan dari Penjara 28 Tahun Lebih Awal

Chelsea Manning dibebaskan dari Penjara Militer Fort Leavenworth pada Rabu 17 Mei 2017 atau 28 tahun lebih cepat dari vonis pengadilan.

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 18 Mei 2017, 08:42 WIB
Bradley Manning atau yang kini lebih dikenal sebagai Chelsea Manning merupakan mantan analis militer AS yang membocorkan rahasia ke WikiLeaks (Associated Press)

Liputan6.com, Washington, DC - Mantan prajurit Amerika Serikat yang juga dalang pembocor ratusan informasi rahasia pemerintah dan militer AS ke Wikileaks, Chelsea Manning, dibebaskan dari Penjara Militer Fort Leavenworth pada Rabu, 17 Mei 2017.

Manning dibebaskan setelah empat tahun mendekam di dalam bui sejak vonis yang dijatuhkan tahun 2013.

Informasi pembebasan Manning disampaikan oleh juru bicara Angkatan Darat AS, seperti yang diwartakan BBC, (17/5/2017).

Sisa hukuman Manning telah diampuni oleh mantan presiden Barrack Obama pada Januari 2017. Dan kini, pengacara untuk perempuan yang dahulu bernama Bradley dan berjenis kelamin laki-laki itu, menjelaskan bahwa Manning sangat bahagia.

"Ia sangat bahagia, tapi cemas. Kini setelah keluar dari penjara, ia bersiap untuk hidup sebagai perempuan seperti yang diinginkannya," jelas Nancy Hollander pengacara Chelsea Manning.

Seminggu sebelum dibebaskan, Manning mengeluarkan pernyataan tentang dirinya yang tak sabar untuk menjalani hidup sebagai perempuan setelah melakukan operasi transgender. Belakangan ia juga mengubah namanya dari Bradley menjadi Chelsea.

"Untuk pertama kali, aku dapat membayangkan diriku sebagai Chelsea. Aku mampu membayangkan hidup menjadi diriku yang sebenarnya di dunia luar," kata Chelsea Manning.

Pada tahun 2013, Manning divonis 35 tahun penjara oleh pengadilan militer karena terbukti melakukan pembocoran informasi, spionase terhadap negara sendiri, dan membantu pihak lawan negara.

Sementara itu, sang mantan prajurit berdalih bahwa justifikasi dirinya melakukan tindakan pembocoran ke Wikileaks itu adalah untuk memicu perdebatan publik tentang kebijakan militer AS pada konflik bersenjata di Timur Tengah.

Chelsea Manning juga percaya bahwa tindakannya pada saat itu mampu mengubah dunia. Namun ternyata, perempuan 29 tahun itu membuat AS 'tersakiti' karena menjadi sasaran kritik dunia.

Setelah keluar dari penjara, Manning tetap berstatus aktif sebagai anggota AD AS karena kasusnya masih berada dalam tahap banding di Mahkamah Militer AS.

Sesuai keputusan pada sidang vonis, pangkat Manning diturunkan menjadi Private (tamtama rendah), tidak menerima upah, dan terancam mendapatkan pemberhentian tidak terhormat dari AD AS jika dirinya kalah pada sidang banding.

Kasus sang prajurit mencuat ke publik setelah dirinya diketahui melakukan pembocoran informasi rahasia negara kepada Wikileaks. Informasi itu berupa video pembunuhan 12 warga sipil Baghdad pada 2007 oleh pasukan AS menggunakan helikopter tempur dan pembocoran data sensitif milik diplomat asing Negeri Paman Sam.

Saksikan juga video berikut ini:

 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya