Liputan6.com, Natuna - Empat prajurit TNI AD meninggal dunia dan delapan luka-luka akibat kecelakaan saat latihan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) TNI di Natuna, Kepulauan Riau.
Mereka yang meninggal adalah Kapt Arh Heru Bayu, Praka Edy, Pratu Marwan dan Pratu Ibnu. Sedangkan yang luka adalah Serda Alfredo Siahaan, Sertu Blego, Prada Wahyu Danar, Pratu Bayu Agung, Pratu Ridai, Pratu Didik, Praka Edi Sugianto, Pelda Dawid.
Advertisement
Komandan Resort Militer (Korem) 033/Wirapratama Brigjen Fachri mengungkapkan sebagian korban kini telah dievakuasi ke Pontianak. Namun dia tidak merinci keberadaan korban lainnya.
"Kondisi sekarang informasinya sebagian korban sudah dievakuasi dan sebagian dibawa ke Pontianak," ucap Fachri saat dikonfirmasi, Rabu (17/5/2017).
Dia menyebut proses latihan PPRC akan tetap berjalan kendati ada musibah tersebut. "Meskipun dalam peristiwa ini ada korban meninggal dunia dan luka-luka, pelaksanaan operasi latihan ini tetap akan dilanjutkan," ujar Fachri.
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Alfret Denny Teujeh membenarkan hal tersebut. Dia mengatakan, insiden itu terjadi dalam latihan pendahuluan PPRC TNI pada Rabu sekitar pukul 11.21 WIB. Ketika itu, salah satu pucuk Meriam Giant Bow dari Batalyon Arhanud 1/K yang sedang menembak mengalami gangguan pada peralatan pembatas elevasi, sehingga tidak dapat dikendalikan.
Saat ini, lanjut dia, pihak TNI sedang investigasi kejadian tersebut. Latihan PPRC puncaknya rencananya akan dilaksanakan pada Jumat 19 Mei 2017, yang akan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo.