Liputan6.com, Jakarta - Liga 1 sudah berjalan selama enam pekan. Tentu, sudah banyak drama dan aksi-aksi yang muncul, termasuk kehadiran sejumlah wonderkid yang tampil mengejutkan.
PSSI memang memiliki regulasi khusus untuk para klub, yakni harus memainkan tiga pemain U-23 minimal 45 menit. Sejauh ini hal itu berjalan lancar karena banyaknya pemain muda atau wonderkid yang bermunculan.
Baca Juga
Advertisement
Dapat kesempatan, para pemain tersebut berhasil bikin "panggungnya" sendiri di lapangan. Mereka belakangan jadi buah bibir berkat aksi cemerlangnya di depan gawang lawan.
Lantas, siapa saja mereka yang pantas dijadikan wonderkid berbakat di Liga 1? Berikut Liputan6.com sarikan dan dirangkum dari berbagai sumber:
Dedik Setiawan
Dedik belakangan mencuri perhatian pencinta sepak bola Indonesia. Betapa tidak, masih berusia 22 tahun, dia berhasil tampil gemilang bersama Arema FC.
Sejauh ini, pemain kelahiran 27 Juni 1994 tersebut berhasil mengemas tiga gol. Bahkan, torehan itu jauh lebih bagus ketimbang Juan Pablo Pino, marquee player Arema yang malah belum mencetak gol.
Berkat aksinya itu, Dedik sampai-sampai mendapat julukan Didier Drogba-nya Arema. Patut dinantikan memang aksi-aksi si penyerang bersama Singo Edan.
Advertisement
Febri Haryadi
Nama Febri jelas saja masuk dalam daftar ini. Aksi impesifnya berseragam Persib Bandung selalu dinantikan oleh para Bobotoh.
Sejauh ini pemain kelahiran 19 Februari 1996 tersebut telah mengemas satu gol dan satu assist untuk timnya. Padahal, dia juga disibukkan dengan kegiatan di timnas U-22 Indonesia.
Catatan statistiknya juga terbilang apik. Dia punya akurasi operan mencapai 73 persen. Hal itulah yang belakangan membuat namanya diperbincangkan oleh fans Selangor FA untuk bisa jadi suksesor Andik Vermansah.
Febri selalu jadi starter yang menjadi penggebrak serangan Persib dari sayap.
Yabes Roni
Yabes kini menjelma jadi pemain menakutkan bagi setiap pertahanan lawan Bali United. Pemain yang ditemukan oleh Indra Sjafri tersebut mulai jadi tulang punggung timnya.
Tak berlebihan. Sebab, sejauh ini pemain bernomor punggung 11 tersebut berhasil mengemas dua gol dan satu assist. Catatan itulah yang bikin Luis Milla kembali kepincut dan memanggilnya ke TC di Karawaci pekan lalu.
Pemain kelahiran 6 Februari 1995 tersebut juga punya catatan istimewa. Dia sukses melakukan akurasi operan mencapai 70 persen, 60 persen akurat dalam umpan silang, dan 55 persen sukses tekel.
Advertisement
Gustur Cahyo
PS TNI berhasil menjadi salah satu dari dua tim yang belum terkalahkan sampai pekan keenam lalu. Salah satu yang disorot adalah kehadiran Gustur Cahyo.
Betapa tidak, pemain kelahiran 11 Januari 1997 tersebut sudah sukses mengemas dua gol dan satu assist buat PS TNI. Penampilannya yang cepat dan insting mencetak gol menjadi kelebihan.
Tak menutup kemungkinan, Gustur bisa dipanggil Luis Milla. Andai, pemain bernomor punggung 99 tersebut bisa tampil secara konsisten.
Septian David Maulana
Septian David Maulana juga belakangan sukses tampil impresif untuk Mitra Kukar. Dia jadi salah satu sosok kunci timnya sejauh enam pekan ini.
Pemain asal Semarang tersebut sudah mengemas dua gol dan satu assist. Kelincahannya menjadi kelebihan tersendiri. Ditambah pengalaman main di timnas Indonesia membuat skill David Maulana makin terasah.
Terbukti, Septian kerap menjadi incaran lawan untuk dihentikan dengan total 10 kali. Dia punya akurasi tembakan istimewa, yakni mencapai 86% plus 74% umpan akurat.
I. Eka Setiawan
Advertisement