Kebijakan Strategis Jokowi Dinilai Percepat Pemulihan Ekonomi Nasional

Pemulihan ekonomi Indonesia dalam tren yang terus menguat, tumbuh 5,01 persen di Triwulan I dan menguat signifikan menjadi 5,44 persen di Triwulan II 2022.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Agu 2022, 20:17 WIB
Presiden Jokowi saat dialog secara virtual dengan para pimpinan negara anggota APEC dan ABAC. Dialog yang mengusung topik inklusivitas dan keberlanjutan, menitikberatkan dua fokus yakni peningkatan pemberdayaan UMKM untuk mempercepat pemulihan ekonomi inklusif. (Liputan6.com/HO/Biro Pers Setpres)

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah kebijakan strategis pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dinilai berhasil mendorong percepatan pemulihan ekonomi nasional yang sempat terdampak pandemi.

Rektor IAIN Ponorogo Evi Muafiah mengatakan, peningkatan signifikan terjadi pada sektor perekonomian masyarakat sejak kebijakan Pemulihan Ekonomi Nasional digencarkan Jokowi. Hal itu menjadi sebuah kabar yang positif.

"Saya kira ini sangat luar biasa. Apalagi kemudian memperbaiki sistem-sistem terutama ekonomi masyarakat," ujar Evi dalam keterangan tertulisnya, Rabu (17/4/2022).

Lebih lanjut, dia menilai bahwa perhatian Jokowi terhadap keberlangsungan ekonomi masyarakat begitu besar. Kondisi tersebut dapat dilihat dari keberhasilan Jokowi menjaga stabilitas ekonomi sejak awal pandemi melanda.

Karenanya, dia percaya bila kebijakan-kebijakan strategis itu berjalan konsisten, sektor ekonomi akan terus bertumbuh baik. Bahkan, menurut dia, tidak menutup kemungkinan dapat menembus jajaran lima besar perekonomian dunia.

"Saya sangat yakin itu bisa bawa ekonomi Indonesia mendunia," kata Evi.

Untuk diketahui, pemulihan ekonomi Indonesia dalam tren yang terus menguat, tumbuh 5,01 persen di Triwulan I dan menguat signifikan menjadi 5,44 persen di Triwulan II 2022. Hal ini menjadi bukti bahwa Indonesia mampu menghadapi pandemi dan krisis global yang masih melanda.

Sebelumnya, Presiden Jokowi optimistis, 2022 ini akan menjadi tahun pemulihan ekonomi nasional bagi Indonesia. Keyakinan itu diusungnya setelah Indonesia melalui masa krisis pandemi Covid-19 selama dua tahun terakhir.

"Tahun 2022 akan menjadi momentum pemulihan ekonomi, setelah 2 tahun kita berhadapan dengan covid-19 dan berbagai pilihan respon kebijakan untuk menyeimbangkan dengan kondisi ekonomi," ujar Jokowi dalam Mandiri Investment Forum 2022, Rabu (9/2/2022).

 

 


Ambil Peluang

Presiden Joko Widodo saat dialog ekonomi dengan para pelaku pasar modal di BEI, Jakarta, Selasa (4/7). Dalam dialog tersebut, Jokowi meyakinkan para pelaku pasar modal akan investasi di Indonesia yang tumbuh sangat bagus. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Optimisme ini juga terpancarkan setelah Indonesia berhasil mengatasi pandemi Covid-19 varian delta, di mana penyebarannya sempat membuat geger publik pada pertengahan tahun lalu.

"Keberhasilan kita dalam mengendalikan gelombang delta dalam kuartal ketiga 2021 jadi kunci untuk pemulihan ekonomi yang cepat di kuartal keempat," sambung Jokowi.

Menurut dia, tanda pemulihan ekonomi di tahun ini bisa terlihat pada akhir kuartal 2021 lalu, dimana ekonomi nasional bisa tumbuh positif, baik secara tahunan (year on year) maupun kuartalan.

Menghadapi 2022 ini, Jokowi pun ingin masyarakat dan pelaku usaha mengambil kesempatan untuk melakukan transformasi ekonomi, khususnya ke arah ekonomi ramah lingkungan atau green economy.

"Tahun 2022 menyajikan berbagai peluang transformasi dan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik, terutama dalam bidang green economy dan teknologi informasi," imbuh dia.

Namun, dia mengingatkan kondisi pandemi Covid-19 masih tetap jadi faktor kunci, dan penanganannya pun jadi faktor penentu akan kesuksesan pemulihan ekonomi tahun ini.

"Percepatan vaksinasi dan pengendalian pandemi yang lebih baik menjadi kunci keberhasilan kita dalam melakukan pemulihan ekonomi," pungkas Jokowi. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya