Liputan6.com, Jakarta Kopi sering mendapatkan reputasi buruk, termasuk soal hipertensi. Banyak yang beranggapan, kopi menyebabkan tekanan darah naik.
Perlu diingat, hipertensi bukanlah sesuatu yang bisa diremehkan. Tekanan darah tinggi bisa menimbulkan risiko stroke dan serangan jantung, dua pembunuh terbesar pada pria.
Advertisement
Walau banyak yang percaya, faktanya kopi tidak meningkatkan risiko hipertensi. Walau memang, tekanan darah akan meningkat selama beberapa jam setelah minum kopi. Namun, hal ini biasanya hanya terjadi pada mereka yang jarang minum kopi, ujar peneliti Italia Giuseppe Grosso, M.D., Ph.D., mengutip Men's Health, Kamis (18/5/2017).
Jika tubuh tidak terbiasa dengan kafein, senyawa ini akan membuat pembuluh darah menyempit, yang akan meningkatkan tekanan darah, jelas Dr. Grosso. Dalam setelah beberapa jam, pembuluh darah akan kembali normal dan efeknya juga hilang.
Setelah minum kopi secara teratur selama satu bulan, tubuh akan menciptakan toleransi terhadap kafein sehingga tekanan darah tak lagi terpengaruh, jelas ahli kardiologi Men's Health, Prediman Krishan Shah, M.D.
Pada kebanyakan, peningkatan tekanan darah sementara tidaklah berbahaya. Bahkan mereka dengan hipertensi masih bisa minum kopi dua cangkir sehari tanpa risiko.
Belum lagi, peningkatan tekanan darah sementara tadi tidak ada hubungannya dengan risiko mengalami hipertensi, ujar Dr. Shah.
Bahkan, penelitian yang dilakukan Dr. Grosso menunjukkan, mereka yang minum tiga sampai empat cangkir kopi setiap hari justru memiliki risiko hipertensi yang lebih rendah, dibanding yang tidak minum kopi.
Ini karena kopi kaya akan mineral yang bisa menurunkan tekanan darah, seperti potasium, magnesium, dan antioksidan, tutup Dr. Grosso.