Liputan6.com, Jakarta Pili Hussein, perempuan dari Tanzania, nekat mengubah dirinya jadi laki-laki agar bisa bekerja di pertambangan. Dengan menyembunyikan rambut dan menanggalkan seluruh baju wanitanya, ia memang tampak seperti pria pada umumnya.
Setiap hari, Pili bekerja seperti layaknya para penambang lain. Ia memakai celana panjang dan kemeja lengan panjang. Ia bekerja dari pagi hingga sore hari. Ia kini mempunyai 70 karyawan yang semuanya pria.
Advertisement
Dia berharap, suatu hari nanti, tak ada lagi diskriminasi laki-laki dan perempuan dalam bekerja, khususnya di pertambangan. Laki-laki dan perempuan punya hak yang sama.
Kisah Pili bermula saat ia berusia 31 tahun. Saat itu ia telah menikah dengan pria yang jauh dari harapannya. Karena suaminya kasar, ia melarikan diri dan berjalan menuju ke sebuah daerah tambang. Tambang Mererani yang berada di kaki gunung Kilimanjaro, gunung tertinggi di Afrika.
Ia mendengar, di pertambangan itu jika beruntung bisa menemukan beberapa gram batu biru yang harganya jauh lebih mahal dibanding berlian: batu tanzanite yang warnanya biru.
Ia tertarik dengan pekerjaan menjadi penambang. Namun ternyata perempuan dilarang memasuki arena tambang. Saat itu ia tidak tahu persis apakah ada hukum yang melarang. Ia lalu mengikuti beberapa pria memasuki tambang secara diam-diam.
Ia memperhatikan para pria yang menggali dan menyaring tanah untuk mendapatkan tanzanite mentah. Ia berpikir, dirinya bisa melakukan pekerjaan itu. "Kenapa harus jadi masalah kalau aku perempuan, " katanya.
Untuk mengelabui penambang lain, ia ikut-ikutan minum Konyagi, minuman beralkohol dan membahas perempuan-perempuan desa mana saja yang ia sukai. Ia diperlakukan setara dengan pria. Lama-lama ia bahkan dihormati dan dijadikan tempat untuk mencari nasihat.
Hidupnya berubah ketika ia menemukan dua buah batu tanzanite yang masih-masing beratnya 1.000 gram dan 800 gram. Ia lalu membeli peralatan lebih banyak dan mempekerjakan penambang. Ia juga mulai bisa menabung dan membeli tanah pertanian.
Pili Hussein lahir di sebuah keluarga besar. Ayahnya yang berprofesi peternak itu mempunyai 6 istri. Pili mempunyai 38 saudara.
Saat ini ia memiliki 70 karyawan, 150 hektare tanah, 100 sapi dan traktor. Ia juga telah menyekolahkan 32 anak dari keluarganya.
"Saya ingin bekerja dengan wanita muda untuk mengajari mereka bagaimana berbisnis di sektor pertambangan. Saya tidak pernah pembimbing dan harus hidup dengan identitas palsu sebagai laki-laki, hanya untuk mengakses tambang. Hal ini harusnya tak berlaku untuk generasi berikutnya, "katanya.
Penyamaran Pili terungkap setelah 10 tahun.
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6
