Liputan6.com, Jakarta - Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan, belum dapat berkomunikasi dengan tim gubernur terpilih Anies Baswedan terkait masuknya program Anies-Sandi di RAPBD 2018.
Menanggapi hal tersebut, Anies mengaku tidak mempermasalahkannya. Menurut dia, pihaknya dapat memasukkan program saat sudah resmi dilantik Oktober mendatang.
Advertisement
"Enggak apa-apa, kita santai saja, bagian kita kan nanti sesudah (dilantik) Oktober," ujar Anies di Kawasan Sabang, Jakarta Pusat, Kamis (18/5/2017).
Anies tak berkomentar banyak soal keengganan Djarot diintervensi tim Anies-Sandi dalam penyusunan RAPBD 2017.
"Kita sih rileks saja, toh nantinya kita mulai kerjanya bulan Oktober. Jadi, kita sekarang siap-siap untuk Oktober saja. Jadi tugasnya di tim ya menerjemahkan itu jadi program," ucap Anies.
Anies mengaku tak mau mengganggu apa yang saat ini sedang dituntaskan Djarot. Oleh karena itu, dia menyebut pihaknya akan fokus mempersiapkan untuk masuk dalam pemerintahan DKI pada Oktober 2017 nanti.
Komunikasi dengan DPRD seperti yang disarankan Djarot pun akan dilakukan setelah resmi menjabat Gubernur DKI.
"Nanti ketika waktunya sudah selesai, sudah tepat (baru komunikasi ke DPRD), kita sekarang konsentrasi dulu di bagian kita. Kita tidak ingin mengganggu roda pemerintahan Pak Djarot. (Tidak mau ganggu) iklim komunikasi Pak Djarot dengan DPRD. Kita tunda dulu (komunikasi ke DPRD), wong mulai Oktober kita sudah siap," jelas Anies.
Menurut Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini, sebenarnya dia dapat berkomunikasi dengan DPRD kapan saja. Namun, dia mengaku tak mau mengganggu kerja Djarot sehingga keinginan untuk mendiskusikan program akan ditunda.
"Kita tidak ingin mengganggu ritme kerja. Biarlah Pak Djarot menunaikan, menuntaskan," ucap Anies.