Liputan6.com, Bohol - Umumnya orang-orang takut terhadap teroris, namun tak demikian dengan Lolo Peryong. Kakek berusia 70 tahun asal Kota Calape di Bohol Filipina itu justru berani menghadapinya secara langsung.
Lolo -- atau kakek dalam bahasa Tagalog-- Peryong bertatap muka dengan antek Abu Sayyaf bernama Abu Ubayda pada 15 Mei 2017 lalu. Saat itu si kakek tengah membersihkan pekarangannya.
Advertisement
Sebekumnya, kelompok Abu Sayyaf yang kerap melakukan serangan dan penculikan di Mindanao selatan itu tiba di Bohol pada 11 April lalu. Kedatangan mereka 'disambut' oleh polisi dan pasukan militer dalam baku tembak bersenjata yang menewaskan sebagian besar anggotanya.
Abu Ubayda dan rekannya Abu Asis tertangkap di sebuah pos pemeriksaan militer. Keduanya lalu mencoba kabur.
Dalam percobaan pelariannya, Asis terbunuh sementara Ubayda kabur lalu muncul di halaman Lolo Peryong.
Saat keduanya bertemu, Lolo Peryong tak gentar. Dengan gagah berani, ia menghadapi Ubayda.
Seperti diberitakan Coconut Manila yang dikutip Kamis (18/5/2017), sang kakek membawa sebilah bolo -- golok versi Filipina -- dan melakukan perlawanan.
Pejabat polisi setempat, Inspektur Cresente Gurea mengatakan kepada koran lokal Bohol Chronicle bahwa kakek Peryong mencoba untuk menebas Ubayda, namun usahanya sia-sia.
Lolo akhirnya kalah karena sabetan golok dan kepalanya dipukul dengan senapan Ubayda.
Meski demikian, polisi mengapresiasi tindakan berani Lolo Peryong yang membantu mengulur waktu pelarian Ubayda.