Saat Sel Telur Berukuran Kecil dan Sulit Dibuahi

Kasus POCS seperti yang dialami Annisa, terjadi karena ovarium wanita atau kelenjar adrenal menghasilkan hormon androgen secara berlebihan

oleh Retno Wulandari diperbarui 19 Mei 2017, 16:00 WIB
Sel Telur Tidak Dapat Matang Penyebab Kemandulan?

Liputan6.com, Jakarta Salah satu harapan semua pasangan menikah tentu hadirnya si buah hati. Annisa (25) telah menikah 6 bulan yang lalu, namun hingga kini belum juga hamil. Layaknya pasangan menikah, Annisa dan suami pergi ke dokter kandungan untuk berkonsultasi. Hasil pemeriksaan dokter menunjukkan Annisa terdeteksi PCOS (Polycystic Ovary Syndrome) yaitu kelainan endokrin dimana kadar hormon pria (androgen) dalam tubuhnya melebihi hormon estrogen. Kondisi ini menyebabkan ukuran sel telurnya kecil, sehingga sulit dibuahi.

Menurut dokter Dr. Manny Alvarez, seperti dilansir Foxnews, Kamis (18/5/2017), baik hormon testosteron (androgen) maupun estrogen, keduanya ada dalam tubuh pria maupun wanita. Hanya umumnya kadar androgen lebih banyak terdapat pada pria, sementara estrogen lebih banyak ditemukan pada wanita. Hormon estrogen memainkan peran yang kecil pada pria, tapi vital bagi kesehatan pria. Demikian juga androgen dalam tubuh wanita, meski kadarnya kecil tapi berperan besar dalam proses pembentukan tulang, dan otot serta meningkatkan tingkat energi serta menciptakan dorongan seks wanita dan kemampuannya untuk menikmati keintiman seksual.

Kasus PCOS seperti yang dialami Annisa, terjadi karena ovarium wanita atau kelenjar adrenal menghasilkan hormon androgen secara berlebihan. Tidak ada yang benar-benar tahu mengapa hal ini terjadi, namun faktor risiko termasuk riwayat keluarga tentang gangguan dan diabetes menunjukkan bahwa produksi genetika dan insulin dapat berperan dalam meningkatkan risiko terkena PCOS. PCOS banyak ditemukan pada remaja dan wanita usia produktif. Alvarez menyebutkan 1 dari 10 remaja mengalami ketidakseimbangan hormon. Namun mereka lebih banyak mengabaikan dan menyembunyikannya karena malu.

Apakah PCOS bisa diobati?
Ya. Namun, beberapa wanita menganggap pengobatan medis lebih efektif daripada yang lain. Pengobatan yang paling umum adalah pengobatan KB. Sementara untuk mencegah kehamilan, obat ini juga dapat membantu mengatur siklus menstruasi wanita dan mengurangi tingkat androgen. Begitu hormon reproduksi seimbang, gejala seperti pertumbuhan rambut berlebih dan jerawat akan membaik atau hilang.

Aspek penting dalam mengelola PCOS meliputi diet sehat, olahraga, dan penurunan berat badan. Penurunan berat badan 5-10 persen dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan membantu keseimbangan hormon. Selain perawatan ini, operasi kadang-kadang digunakan untuk memicu ovulasi pada wanita dengan PCOS yang mencoba untuk hamil. Pastikan Anda menemukan dokter yang Anda rasa nyaman jika Anda merasa malu dengan Anda.

Gejala Umum

Kondisi ketidakseimbangan hormon memang tidak selalu mengarah pada PCOS. Berikut adalah beberapa gejala umum yang dialami penderita PCOS:

1. Berat badan

Foto dok. Liputan6.com

Sekitar setengah dari wanita muda dengan PCOS akan mengalami kesulitan menjaga berat badan yang sehat. Kelebihan berat badan dapat menyebabkan atau memperburuk resistensi insulin dan membuang hormon lebih jauh dari keseimbangan.

2. Suasana hati berubah

Foto dok. Liputan6.com

Ketidakseimbangan hormon karena PCOS dapat menyebabkan perubahan mood yang tidak normal dan meningkatkan kemungkinan gangguan mood seperti kecemasan dan depresi.

3. Facial atau Body Hair

Foto dok. Liputan6.com

Hormon androgen yang berlebih menyebabkan tumbuhnya rambut di tempat yang tidak semestinya seperti di wajah (kumis dan jambang), perut, tangan, kaki, dan punggung.

4. Jerawat

Foto dok. Liputan6.com

Jerawat normal dialami oleh remaja dan wanita muda, bahkan jerawat sedang atau parah tidak selalu menunjukkan gangguan endokrin yang mendasarinya. Tapi wanita muda dengan PCOS lebih mungkin terkena penyakit jerawat dan kulit lainnya.

5. Menstruasi tidak teratur

Foto dok. Liputan6.com

Kelebihan androgen pada wanita dengan PCOS dapat menyebabkan siklus haid yang tidak teratur, beberapa kasus bahkan terjadi pendarahan berat dan nyeri panggul yang berlebihan saat menstruasi. Namun, wanita dapat mengalami menstruasi yang tidak teratur karena berbagai alasan, dan Anda harus selalu berkonsultasi dengan dokter jika Anda mengalami perubahan signifikan dalam siklus haid Anda.

6. Ketidaksuburan

Foto dok. Liputan6.com

Bagi beberapa wanita, gejala pertama yang mereka perhatikan adalah sulitnya hamil. PCOS dapat menyebabkan seorang wanita memiliki siklus haid selama dia tidak berovulasi dan oleh karena itu tidak memiliki kesempatan untuk hamil.

Jika Anda mencurigai PCOS, segera konsultasi ke dokter Anda, karena ini adalah langkah awal yang penting, namun diagnosisnya mungkin tidak cepat. Sebelum mendiagnosa seorang wanita dengan PCOS, kebanyakan dokter ingin menyingkirkan kemungkinan penyebab lainnya karena PCOS bukan satu-satunya penyebab ketidakteraturan haid dan peningkatan kadar androgen.

Pengujian biasanya terbagi dalam dua kategori, pertama pemeriksaan darah untuk melihat kadar hormon dan pemeriksaan fisik yang mungkin termasuk pemeriksaan internal atau ultrasound vagina. Jika gejala, hasil laboratorium, dan pemeriksaan Anda konsisten dengan PCOS dan tidak ada penyebab lain yang ditemukan, Anda akan didiagnosis dengan PCOS, dan dokter Anda dapat membantu Anda membentuk rencana perawatan.

 

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya