Liputan6.com, Jakarta Nama Dede Yusuf masuk dalam radar internal Partai Demokrat untuk dicalonkan maju pada Pilkada Jabar 2018. Selain Dede Yusuf, ada juga nama Ketua DPD Demokrat Jabar Iwan Sulandjana.
Menanggapi adanya peluang dukungan itu, Dede Yusuf mengaku santai. Ketua Komisi IX DPR dari Fraksi Partai Demokrat ini menegaskan tak ingin bersaing lantaran para kandidat yang ada merupakan sahabatnya.
Advertisement
"Kalau saya maju kan pasti akan jadi bersaing. Kalau saya nggak maju tidak akan bersaing kan. Karena itu sahabat saya semua. RK (Ridwan Kamil), Deddy Mizwar, itu sahabat-sahabat saya semua. Artinya kita sudah pernah bersama-sama kan. RK belum jadi wali kota sering kerja bareng sama saya," ujar Dede singkat saat ditemui usai rapat paripurna di Gedung Nusantara II DPR RI, Jakarta, (Kamis, 18/5/2017).
Menurut dia, Pilkada Jabar bukan terletak pada persaingan dalam meraih suara pemilih. Melainkan bagaimana para pemimpin itu mampu membangun Jawa Barat menjadi lebih baik.
"Walaupun provinsi besar tetapi tidak signifikan juga membantu pembangunan karena luas wilayah terlalu besar. APBD-nya tidak terlalu besar. Beda dengan DKI. Tentu membangun Jawa Barat itu tidak mudah," lanjut Dede.
Dede menilai, justru yang terpenting adalah siapapun yang terpilih menjadi gubernur Jabar harus mampu bersinergi dan berkomunikasi yang baik dengan pemerintah pusat di Jakarta. "Siapapun itu (gubernurnya) harus membangun komunikasi baik dengan pemerintah pusat, dengan DPR RI."
Dalam Pilkada Jabar 2018, sejumlah nama lainnya disebut-sebut akan bertarung dalam ajang demokrasi ini. Di antaranya Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar, dan juga Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi.
