Liputan6.com, Jakarta - Momen Ramadan biasanya dimanfaatkan para musikus untuk menggarap proyek musik yang berbau Islami. Namun, hal itu tak berlaku bagi Raisa. Penyanyi 26 tahun itu merasa belum cukup ilmu untuk menggarap lagu religi.
"Sebenarnya aku kepikiran ya (buat lagu religi). Aku suka banget ide bikin lagu yang anak muda dengarkan, tapi sarat makna terutama yang berbau Islami," kata Raisa, kala ditemui saat peluncuran Qur'an Indonesia Project di kawasan Wijaya, Jakarta Selatan, Kamis (18/5/2017).
Baca Juga
Advertisement
"Aku pengin dengar atau buat sesuatu yang baru, tapi untuk sekarang ilmuku belum sampai," ujar pelantun "Terjebak Nostalgia" tersebut.
Alhasil, Raisa pun harus menyimpan harapannya untuk menelurkan karya religi. Kekasih Hamish Daud itu mengaku takut membuat kesalahan, apalagi lagu tersebut berhubungan dengan agama.
"Jadinya aku masih takut bikin lirik yang bernapaskan Islami. Merasanya ilmuku belum sampai, jadi takut," ujar pelantun lagu "Mantan Terindah" ini.
Untuk menyiasati hal tersebut, Raisa coba menelurkan karya secara umum yang tetap memberikan pesan mendalam. "Mungkin beberapa laguku ada juga yang bisa dimaknai secara agama. Kalau lagu-lagu yang nyerempet (religi) di laguku ada 'Nyawa dan Harapan'. Paling gitu-gitu aja dulu," ucap Raisa. (fei)