Taruna Akpol Tewas, Kapolri Tegaskan Tak Boleh Lagi Ada Kekerasan

Tito menilai budaya kekerasan yang sudah membumi di Akademi Kepolisian sepatutnya dihilangkan.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 19 Mei 2017, 03:03 WIB
Kapolri Jenderal Tito Karnavian memberikan Sambutan saat acara pelantikan perwira tinggi kepolisian di Mabes Polri, Jakarta, Jum'at (28/4). Hari ini Kapolri resmi melantik 6 Kapolda Baru dan Kepala Divisi Humas Mabes Polri. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jendral Polisi Tito Karnavian menyayangkan insiden tewasnya Seorang Taruna Akademi Kepolisian (Akpol) tingkat dua, Brigadir Dua Taruna (Brigdatar) Mohammad Adam. Tito menilai budaya kekerasan yang sudah membumi di Akademi Kepolisian sepatutnya dihilangkan.

"Terkait tewasnya Taruna Akpol saya menyesalkan, saya sudah tegaskan budaya pemukulan kekerasan tidak boleh terjadi lagi," jelas Tito sebelum memulai agenda Tabligh Akbar di STIK-PTIK, Jakarta Selatan, Kamis (18/5/2017).

Kapolri Tito menambahkan, budaya kekerasan tidaklah sejalan program Profesional Modern Terpercaya (Promoter) yang digaungkan Polri. Promoter adalah menekan budaya kekerasan berlebihan. "Ini momentum untuk mengubah itu."

Demi menuntaskan kasus ini, lanjut Tito, Kapolda Jawa Tengah telah diperintahkan untuk mengusutnya. Dia juga meminta Propam mengawasi pendidikan kepolisian di Akpol agar peristiwa serupa tidak kembali terulang.

"Saya sudah perintahkan dan telepon Kapolda Jawa Tengah untuk memproses pidana. Saya juga minta Propam ikut turun untuk melihat bagaimana lembaga Akpol menghentikan budaya pemukulan senior junior di Akpol. Saya kira dalam waktu dekat saya juga akan datang ke sana (Akpol)," ujar Tito.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya