Liputan6.com, Padang - Anggota TNI yang gugur saat latihan bersama Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) di Natuna, Kapten Heru Bayu, dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kusuma Negara, Padang, Sumatera Barat. Pemakaman berlangsung di tengah hujan gerimis.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Malam SCTV, Kamis (18/5/2017), duka mendalam meliputi kedua orangtua almarhum yang turut mengantar jenazah Danraimer Batalyon Arhanud 1 Kostrad itu. Bahkan, orangtua almarhum tidak sadarkan diri ketika jenazah dimasukkan ke liang lahat.
Advertisement
Kapten Heru Bayu meninggalkan seorang istri dan dua anak yang masih balita.
Sementara itu, jenazah Pratu Ibnu Hidayat tiba di rumah duka di Desa Kebon Batur, Kecamatan Mranggen, Demak, Jawa Tengah, Kamis pagi. Kedatangan jenazah Pratu Ibnu Hidayat disambut tangis keluarga.
Jenazah kemudian disemayamkan sejenak dan disalatkan sebelum dibawa ke pemakaman desa untuk dikebumikan.
Danyon Arhanud menyatakan, saat ini TNI Angkatan Darat masih memproses penghargaan yang akan diberikan kepada salah satu prajurit terbaiknya itu.
Jenazah Pratu Ibnu Hidayat dimakamkan secara militer di Kompleks Pemakaman Desa Kebon Batur. Pratu Ibnu Hidayat meninggalkan seorang istri dan satu anak berusia 1,5 tahun.
Empat prajurit TNI gugur dalam tugas setelah terkena ledakan meriam kanon type 80 Giant Bow kaliber 23 mm. Kejadian itu juga menyebabkan delapan prajurit mengalami luka-luka dalam gladi bersih latihan tempur Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) di Tanjung Datuk, Natuna, Kepulauan Riau.
Saksikan video pemakaman dua prajurit TNI yang gugur saat latihan di Natuna berikut ini.