Liputan6.com, Jakarta Kurang kasih sayang punya dampak yang hampir sama dengan kurang asupan air, makanan, dan istirahat. Disadari atau tidak, tubuh akan mengirimkan sinyal ke otak, tanda bahwa dia lapar akan sentuhan.
Sebab tubuh tahu apa yang mereka butuhkan supaya berfungsi dengan baik dan optimal. Beragam penelitian telah menunjukkan, kasih sayang berada tepat di belakang belakang makanan, air, dan istirahat.
Baca Juga
Advertisement
Pakar kasih dan sayang dari Psycholog Today, Kory Floyd PhD, mengatakan, kurang semua itu tentu punya dampak merugikan bagi tubuh kita. Jangan pula merasa kurang kasih sayang tidak jadi masalah selama masih bisa makan, minum, dan istirahat.
Mengambil sampel dari penelitian yang pernah dia lakukan dengan melibatkan 509 orang dewasa 13 tahun silam, didapatkan bahwa lapar kontak fisik dapat merugikan banyak orang. Hanya mereka malu mengakuinya.
Kurang kasih sayang, kata Kory, dapat dipastikan dia kurang bahagia. "Mau berusaha untuk mengelaknya, silakan, tapi begitulah faktanya," kata dia.
Lebih lanjut, kurang kasih sayang juga membuat hidup merasa sepi. Mau sebanyak apa pun teman dan keluarga yang dia punya, begitu dia sendiri, rasa kesepian itu akan menyergap.
Dampak dari semua itu membuat seseorang mudah depresi dan stres.
"Mereka mengalami lebih banyak gangguan mood dan cemas berlebihan. Bahkan, lebih banyak yang mengalami gangguan kekebalan, meski untuk kondisi yang satu ini masih berkaitan dengan pengaruh gen," kata Kory.
Orang-orang yang kurang kasih sayang secara perlahan akan memiliki alexithymia. Satu kondisi yang mengganggu kemampuan mereka untuk mengekspresikan emosi yang tengah berkecamuk.
"Pada akhirnya, mereka cenderung enggan memiliki keterikatan dengan orang lain," kata Kory.
Meski demikian, Kory punya kabar baiknya. Kurang kasih sayang tidak pernah menjadi kondisi yang menetap. Manusia punya kapasitas untuk mendapatkan lebih banyak kasih sayang dalam hidup.