Liputan6.com, Bandung - Sebanyak 12 anak jalanan (anjal) yang kerap berada di kawasan Pasteur, Kota Bandung, terjaring razia Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bandung. Di antara belasan anak jalanan pria, terselip seorang remaja putri berparas manis.
Remaja itu bernama Silvana (15). Warga Holis, Kota Bandung, itu mengaku mulai berkeliaran di jalanan sejak 2016. Dia memutuskan hidup di jalanan setelah berhenti sekolah saat akan menginjak kelas 2 SMP pada dua tahun lalu.
"Saya terakhir sekolah kelas 2 SMP. Saya keluar karena keinginan sendiri, pengin bermain di jalanan," kata dia di sela-sela pemeriksaan petugas pada Kamis pagi, 18 Mei 2017.
Menurut Silvana, keputusannya untuk hidup di jalanan telah diketahui oleh orangtuanya. Ia mengabaikan larangan orangtuanya untuk tetap tinggal di rumah.
Silvana kerap keluar rumah tanpa izin orangtuanya dan berada di [jalanan](2948390/ "") bersama sejumlah pria yang dikenalnya melalui Facebook. Sesekali, anak putus sekolah itu tidak pulang untuk tidur di trotoar jalan kawasan Jalan Pasteur.
Silvana pun mengikuti kegiatan seperti anjal lainnya sejak sore hari hingga malam. Namun, ia mengaku tak ikut mengamen seperti kawan-kawannya.
Baca Juga
Advertisement
"Kalau di jalan itu nongkrong aja. Ada temen ceweknya juga kok kalau tidur di jalan. Biasanya yang lain ngamen, saya enggak," ucap dia.
Usai terjaring razia, Silvana bersama teman-temannya sementara waktu akan tinggal di rumah singgah untuk dibina agar tidak lagi turun ke jalan.
Kepala Dinsos Kota Bandung Tono Rusdiantono mengatakan, petugas Dinsos yang mengenakan rompi merah bekerja sama dengan aparat TNI dalam razia anak jalanan itu. Belasan anjal terjaring saat tertidur pulas di pinggir jalan pada Kamis, 18 Mei 2017, sekitar pukul 05.00 WIB.
"Mereka memang sudah menjadi incaran kami. Kalau siang kami razia itu suka lolos terus. Jadi kami sengaja razia ketika mereka sedang istirahat," kata Tono di Rumah Singgah, Jalan Sukamulya, Kota Bandung.