Beri Kuliah Umum di Inggris, JK Paparkan Toleransi Beragama RI

Dalam kesempatan tersebut JK menyampaikan pidato bertema, Islam Jalan Tengah: Perjalanan Indonesia.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 19 Mei 2017, 22:15 WIB
Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla memberikan kuliah umum di Pusat Studi Kajian Agama Islam University of Oxford, Inggris, Kamis (18/5). Jusuf Kalla memberikan kuliah umum bertema Islam Jalan Tengah atau Islam toleran Indonesia. (Tim Media Wapres)

Liputan6.com, London - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyampaikan kuliah umum di Pusat Studi Islam di Oxford. Dalam kesempatan tersebut JK menyampaikan pidato bertema, Islam Jalan Tengah: Perjalanan Indonesia.

Di dalam kuliah umumnya, JK menceritakan bagaimana Islam berjalan di dunia dan Indonesia.

Khusus di Tanah Air, JK menyampaikan bahwa Islam dan Demokrasi bisa berjalan berdampingan. Dan, itu sudah dan tengah berlangsung.

"Kalian pasti pernah mendengar bahwa Indonesia merupakan negara demokrasi terbesar ketiga di dunia dan negara dengan populasi Muslim terbesar, tapi kami bukan negara Islam," sebut JK dalam transkrip pidato yang diterima Liputan6.com, Jumat (19/5/2017).

"Dasar negara kami adalah Pancasila, yang menempatkan sila pertama, percaya pada Tuhan yang Maha Esa," tambah dia.

Ia menambahkan, Indonesia terdiri dari beraneka ragam etnis. Namun, hal itulah tersebut memperkokoh kehidupan bermasyarakat di Indonesia.

"Perbedaan kita rayakan dalam satu semboyan negara, Bhinneka Tunggal Ika, yang berarti berbeda-beda tapi tetap satu, itu berasal dari Bahasa Sansekerta yang sangat terkait dengan ajaran Hindu," paparnya.

Semboyan negara ini pula, yang membentuk Indonesia. JK menekankan, tak cuma itu, Bhinneka Tunggal Ika telah membantu Indonesia mencapai tujuan pembangunan.

Wapres menyebut, selain Islam yang merupakan agama mayoritas, Indonesia mengakui lima agama lainnya. Seluruh pemeluknya bisa menjalankan toleransi dengan baik.

Ada banyak contoh yang disampaikan JK. Salah satunya, mengenai banyaknya pejabat non-Muslim di Indonesia.

"Di Indonesia, kami punya beberapa Gubernur dan Walikota non-Muslim di wilayah mayoritas Muslim," ucapnya.

"Contoh toleransi lain, katedral yang cantik berdiri diseberang Masjid Istiqlal yang merupakan masjid terbesar di Asia Tenggara," papar dia.

Kuliah umum Wakil Presiden JK ini dihadiri oleh para pelajar Indonesia dan pelajar asing yang tertarik mendalami ilmu agama Islam di Pusat Kajian Islam Oxford (Oxford Centre for Islamic Studies/OSIC).

Sebelum kuliah umum dimulai, seorang warga keturunan Indonesia di Inggris bernama Mariella datang membawa beberapa papan yang berisi tulisan mengenai Pilkada DKI Jakarta.

Ia memprotes vonis Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dalam perkara dugaan penodaan agama.

"Jadi Pak Jusuf Kalla, tolong katakan pada saya Islam moderat seperti apa yang ada di Indonesia saat ini? Saya sangat tidak nyaman melihat apa yang terjadi di Indonesia," kata Mariella.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya