RI Raih Investment Grade, IHSG dan Rupiah Meroket

Lembaga pemeringkat internasional Standard & Poors (S&P) menaikkan peringkat Indonesia menjadi layak investasi.

oleh Arthur Gideon diperbarui 19 Mei 2017, 17:11 WIB
Pengunjung melintasi layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Lembaga pemeringkat internasional Standard & Poors (S&P) menaikkan peringkat Indonesia menjadi layak investasi atau investment grade. Kenaikan peringkat tersebut langsung membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cetak rekor dan rupiah menguat tajam.

Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (19/5/2017), IHSG menguat 146,4 poin atau 2,59 persen ke level 5.791,88. Angka tersebut merupakan angka penutupan tertinggi sepanjang sejarah. Penutupan tertinggi sebelumnya dicetak pada 26 April lalu yaitu di angka 5.726.

Sedangkan nilai tukar rupiah ditutup di angka 13.325 per dolar AS, menguat dari posisi pembukaan yang ada di angka 13.403 per dolar AS atau dibandingkan penutupan sehari sebelumnya yang ada di angka 13.356 per dolar AS. Rupiah sempat menyentuh angka 13.298 per dolar AS sesaat setelah keluarnya pengumuman dari S&P.

Kepala analis Universal Broker Satrio Utomo menjelaskan, IHSG mampu mencetak rekor tertinggi dan rupiah menguat tajam karena pengaruh dari kenaikan peringkat Indonesia oleh S&P menjadi layak investasi atau investment grade.

"Kenaikan ini menjadi berita bagus bagi perekonomian," jelas dia Jumat (19/5/2017). Oleh sebab itu indeks dan rupiah langsung terdongkrak. Namun memang, posisi investor asing saat ini belum menyerbu Indonesia. Terlihat, aksi beli investor asing di IHSG belum terlalu besar atau masih berada di kisaran Rp 31,78 miliar di pasar reguler.

Sepertinya, investor masih melihat kondisi global yang memang ada beberapa risiko yang sedang dihadapi seperti kondisi di Korea Utara dan Suriah.

Untuk diketahui, S&P menaikkan peringkat Indonesia menjadi layak investasi atau investment grade. Kenaikan peringkat oleh S&P ini mengikuti apa yang telah dilakukan oleh dua perusahaan pemeringkat internasional lainnya pada tahun lalu.

Sebelumnya dua lembaga pemeringkat internasional Moody’s Investors Service dan Fitch Ratings memberikan penilaian positif terhadap utang Indonesia. Dengan kenaikan peringkat menjadi layak investasi ini maka akan membuka jalan bagi masuknya aliran dana asing sehingga mendorong Indonesia menjadi negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara.

Peringkat surat utang pemerintah (sovereign) Indonesia diangkat dari BB+ menjadi BBB-. S&P juga melaporkan bahwa outlook diubah menjadi stabil.

Goldman Sachs Group Inc. mengatakan, peningkatan peringkat ini dapat meningkatkan daya tarik aset Indonesia di antara investor institusi konservatif Jepang dan membantu menarik dana sebanyak US$ 5 miliar.

S&P memang sedikit lambat memberi perubahan peringkat Indonesia karena kekhawatiran pertumbuhan dan meningkatnya kredit macet. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya