Liputan6.com, Jakarta - Politik identitas yang menggunakan SARA marak pada Pilkada DKI 2017. Banyak yang menilai hal ini akan terus terjadi hingga Pilkada 2018 dan Pemilu 2019.
Hal tersebut ternyata juga menjadi perhatian Partai Hanura. Demikian disampaikan Sekjen Partai Hanura Sarifuddin Sudding saat bertemu Menko Polhukam Wiranto, yang juga Ketua Dewan Pertimbangan Partai Hanura.
Advertisement
"Ya, saya kira beliau sudah menyampaikan tadi. Bahwa ini perlu kita mewaspadai suatu gerakan radikal yang menggunakan instrumen agama dan sebagainya. Tapi pada dasarnya ini kan mengancam keutuhan bangsa dan lain-lain," ucap Sudding di Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat 19 Mei 2017.
Ia mengatakan, semua pihak termasuk Partai Hanura perlu mewaspadai hal tersebut. Sebab, jangan sampai politik identitas mengganggu keamanan nasional.
"Ya itu yang saya katakan tadi. Gerakan ini perlu kita waspadai. Supaya jangan sampai mengganggu keamanan nasional," pungkas Sekjen Partai Hanura.