Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj berjanji akan merangkul pengurus dan anggota Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) bila ormas ini benar-benar dibubarkan nantinya.
"Kami siap merangkul mereka. Kami siap setiap kali mereka ingin diskusi, monggo, silakan. Kalau ingin bersaudara, bergabung ya monggo silakan," ujar Said di Kantor PBNU Jakarta, Jumat (19/5/2017).
Advertisement
Ia meminta agar tidak memusuhi mantan pengurus atau anggota dari HTI karena semua adalah anak bangsa.
"Orang-orangnya, anggotanya, aktivisnya, tidak boleh kita musuhi. HTI-nya, gerakannya, ideologinya, cita-citanya yang harus kita sikapi dengan tegas," papar dia.
Said menegaskan, semua negara Islam di dunia menolak keberadaan Hizbut Tahrir. Bahkan Pakistan pun menolak.
"Semua negara Islam di dunia ini menolak Hizbut Tahrir, 22 negara menolak, sampai Pakistan," kata dia.
Said Aqil menyatakan, berdirinya Hizbut Tahrir adalah untuk membebaskan Palestina.
"Dulu namanya Hizbutahrir Lil Palestin, gerakan untuk merebut kemerdekaan Palestina. Kemudian namanya diganti Hisbut Tahrir yang artinya luas dan bias (yaitu) memerdekakan, membebaskan umat Islam dari sekat-sekat nation. Jadi ke sana artinya dari gerakan memerdekakan Palestina malah tafsirnya itu membebaskan dari sekat-sekat nasional," papar dia.
"Makanya di Arab sana dilarang dan enggak ada yang mentolerir adanya Hizbut Tahrir. Sekarang kantor pusatnya di London," ujar Said.