Liputan6.com, Jakarta - Indonesia baru mulai gandrung akan kendaraan elektrik, termasuk sepeda motor. Beberapa pabrikan telah coba memulainya. Yang paling anyar adalah Viar, pabrikan asal Semarang, dengan matik bernama Q1.
Dari sisi regulasi, motor listrik adalah salah satu kebijakan turunan yang direkomendasikan Dewan Energi Nasional. Dalam rekomendasinya, disebutkan bahwa pemerintah harus mempercepat pemanfaatan energi listrik pada motor.
Mereka mengajukan setidaknya ada 8 juta unit motor listrik dijual pada 2025, di samping 2.200 unit mobil listrik.
Baca Juga
Advertisement
Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), Gunadi Sindhuwinata, pernah mengatakan kalau mereka kapanpun siap jika motor listrik mulai berekspansi. Menurutnya, ini tergantung kebijakan dari pemerintah.
"Pasar akan menerimanya," ujar Gunadi, Maret tahun lalu.
Kala itu, ia mengatakan bahwa Indonesia seharusnya mencontoh Tiongkok yang sukses mendorong penggunaan motor listrik, terutama di kota-kota besar.
"Di Tiongkok kebijakan khusus dikeluarkan untuk sejumlah daerah. Misinya jelas untuk menekan emisi. Kita juga harus begitu," tutur dia ketika itu.
Namun demikian, sebetulnya bukan hanya regulasinya saja yang patut dicontoh. Tiongkok juga sukses mengembangkan merek-merek lokal mereka. Bahkan hingga mencapai posisi penguasa pasar. Hal inilah yang juga sangat bisa ditiru.
Menurut data China Association of Automobile Manufacturers seperti yang dilansir kknews.cc, disebutkan bahwa dari 10 merek motor listrik terlaris, sembilan di antaranya adalah merek lokal. Hanya Yamaha yang merupakan merek luar.
Berikut daftar merek motor listrik terlaris selengkapnya.
1. Sunra
2. Aima Motorcycle
3. Yadea
4. Liyuan
5. Yamaha
6. Lima
7. Byvin
8. Zong Shen
9. Fushida
10. Tianjin
Sayangnya, data ini tidak merinci berapa perolehan masing-masing merek. Data yang terdapat pada asosisasi adalah data umum, seperti data penjualan keseluruhan. Pemain di bisnis roda duanya juga jauh lebih banyak ketimbang Indonesia.