Liputan6.com, Pontianak - Siang ini, dua acara ramai massa digelar bersamaan di Pontianak. Pertama adalah pembukaan Pekan Gawai Dayak yang rutin digelar setiap tahun, sedangkan kedua adalah aksi bela ulama. Polisi membuat persiapan ekstra untuk mengamankan dua acara agar berjalan tertib dan kondusif.
Acara pembukaan Pekan Gawai Dayak ke-32 dilaksanakan di Rumah Radakng oleh Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Cornelis. Ia menerangkan kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka mensyukuri hasil panen.
"Yang menginisiasi kegiatan Pekan Gawai Dayak ini adalah Kadarusno, Gubernur Kalbar saat itu. Dia orang Jawa. Pembangunan rumah radakng juga diinisiasi oleh Soedjiman, Gubernur Kalbar, Jawa juga. Jadi, orang Jawa bisa menyatukan orang Dayak dari penjuru Kalbar," kata Gubernur dalam pembukaan, Sabtu (20/5/2017).
Acara pembukaan itu berlangsung tertib. Sebelumnya beredar video kerumunan massa bercelana merah sambil mengacungkan senjata mirip parang saling dorong-dorongan dengan polisi yang membuat barikade menuju sebuah tempat yang diperkirakan sebagai bandara.
"Di acara gawai, aman-aman saja. Tidak ada aksi dorong dengan polisi," kata Kaur Liputan Produksi Dokumentasi (Lipprodok) Humas Polda Kalimantan Barat AKP Cucu Safiyudin kepada Liputan6.com.
Di sisi lain, peserta aksi Bela Ulama masih bersiap-siap untuk sama-sama berjalan kaki dari Masjid Raya Mujahidin ke Mapolda Kalbar. Pantauan Liputan6.com, para peserta berbaju putih-putih itu mulai berdatangan ke masjid sejak pukul 09.00 WIB.
Mereka berencana menyampaikan aspirasi perihal pengadangan yang menimpa dua anggota FPI di Bandara Supadio, Kalbar, beberapa waktu lalu. Jarak yang ditempuh para peserta aksi sekitar dua kilometer.
Baca Juga
Advertisement
Sebelumnya, Polresta Pontianak Kota didukung Polda Kalbar dan Korbrimob Polri melibatkan kekuatan 2.061 personel menggelar apel pengamanan Pekan Gawai Dayak dan Pawai Akbar/Aksi Damai Bela Ulama di Kota Pontianak pada Jumat sore, 19 Mei 2017.
Apel bersama TNI dan instansi terkait itu digelar di Alun-alun Kapuas dan dipimpin langsung Kapolresta Pontianak Kota Kombes Iwan Imam Susilo, Wali Kota Pontianak Sutarmidji dan Dandim 1207/BS Kolonel Infanteri Jacky Ariestanto.
Kapolresta Pontianak Kota mengatakan, pengamanan dilakukan untuk menciptakan suasana aman dalam pelaksanaan Pekan Gawai Dayak dan Pawai Akbar/Aksi Damai Bela Ulama di Kota Pontianak yang akan dilaksanakan serentak tanggal 20 Mei 2017.
"Kami berharap agar kegiatan besar warga Pontianak besok berjalan dengan aman lancar dan tertib, dan warga dihimbau agar dapat bersama menjaga situasi yang kondusif," ujarnya pada Jumat.
Iwan menambahkan, dalam pengamanan acara tersebut, pihaknya lebih mengedepankan tindakan persuasif dan akan menindak tegas siapa pun pelaku yang berusaha mengacau atau mengganggu Kamtibmas.
Ia mengimbau kepada masyarakat Kota Pontianak agar tidak perlu khawatir dan tetap tenang karena PGD merupakan agenda budaya tahunan yang diharapkan bisa menarik wisatawan untuk berkunjung ke Kalbar.
"Sementara untuk kegiatan aksi damai dalam menyampaikan pendapatnya di muka umum, juga akan kami berikan pelayanan dan pengamanan, sehingga tidak sampai mengganggu masyarakat lainnya," katanya.
Wali Kota Pontianak Sutarmidji yakin aparat kepolisian dan TNI mampu menciptakan keamanan dan kenyamanan di kota itu. Ia berharap kegiatan Pekan Gawai Dayak ke-32 dan aksi bela ulama sama-sama berjalan lancar, aman, dan tertib.
"Kalau keduanya berjalan dengan baik, maka Kota Pontianak sebagai kota jasa dan perdagangan akan selalu nyaman. Jangan dijadikan Pontianak sebagai panggung yang membuat citranya menjadi tidak baik," katanya seperti dilansir dari Antara, Jumat, 19 Mei 2017.