Liputan6.com, Surabaya - Big Bike merujuk pada sepeda motor yang punya kubikasi tinggi dan dimensi besar. Ia tidak bisa dikendarai sembarangan karena performanya ada di atas rata-rata sepeda motor standar.
Namun begitu, pakem-pakem tertentu ketika mengendarai big bike sebetulnya sama saja dengan pakai sepeda motor biasa. Termasuk dalam hal tinggi badan yang disarankan untuk bisa mengendara sepeda motor seperti itu.
Baca Juga
Advertisement
Reza Novendri, juara pertama Honda Safety Riding Instructur Competition 2017 di kategori big bike yang berasal dari PT CDN-Aceh, mengatakan bahwa patokan tinggi badan kala pakai motor gede adalah kaki masih bisa menapak tanah, meski jinjit.
"Kaki masih bisa sampai lah. Kaki harus napak walaupun agak jinjit sedikit. Memang ini perlu sedikit penyesuaian," ujarnya di Surabaya, beberapa hari lalu.
Ini sama dengan mengendarai sepeda motor pada umumnya. Menapak tanah dibutuhkan ketika berhenti di tempat-tempat tertentu, misalnya di lampu merah. Kaki yang menapak juga dapat membantu keseimbangan atau bermanuver.
Soal penyesuaian, menurutnya itu memang hal yang pasti dialami orang Indonesia yang pertama kali mengendarai big bike. Maklum, rata-rata tubuh orang Indonesia lebih rendah ketimbang orang di Eropa atau Amerika sana.
"Tapi kalau sudah adaptasi mudah. Di Jepang waktu saya lomba di sana, orangnya tidak terlampau tinggi tapi bawa big bike-nya lincah," aku Reza.