2 Pesan Jokowi untuk PBNU dan Muhammadiyah

Pesan itu disampaikan Jokowi kepada Ketum PBNU KH Said Aqil Siradj.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 20 Mei 2017, 17:02 WIB
Presiden Jokowi memberi pidato saat merayakan Hari Musik Nasional 2017 di Istana Negara, Jakarta, Kamis (9/3). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj menerima pesan atau amanah usai pertemuan tokoh agama dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Dia mengatakan, NU dan Muhammadiyah bagi Jokowi mengemban amanah Islam yang sama.

"NU dan Muhammadiyah adalah organisasi yang mengemban amanah Islam, ya Islam Indonesia yang ramah dan kedua amanah nations (kebangsaan) yang sama, Wahid Hasyim dan Kahar Mudzakir. Satu lagi syariat Islam Agus Salim dan nasionalis Sukarno dan Hatta," ujar Said di Kantor PBNU Jakarta, Jumat (19/5/2017).

Menurut dia, semua tokoh umat Islam tersebut telah mengorbankan nyawa, darah, harta, keringat, dan pikiran mereka. Sekarang ini, masyarakat hanya perlu meneruskan amanah dari para leluhur.

"Kemerdekaan ini bukan hadiah. Sekarang kita tinggal mengisi, membangun, meningkatkan dan membangun ekonomi, budaya, kesehatan pendidikan. Tinggal itu saja. Dua amanah tadi, agama dan nations (kebangsaan) juga sudah terkandung ke dalam Pancasila," ujar Said.

Sebelumnya, pada Selasa, 16 Mei lalu, Presiden Joko Widodo mengundang tokoh lintas agama ke Istana Negara. Pertemuan itu membahas berbagai isu terkini tentang keberagaman di Indonesia.

Tokoh lintas agama yang hadir adalah Ketua Majelis Ulama Indonesia KH Ma'aruf Amin, Sekjen PBNU Helmi Faisal Zaini, dan Ketua Konferensi Wali Gereja Indonesia Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo.

Selain itu, ada Ketua Persekutuan Gereja Indonesia Henriette T Hutabarat, Ketua Perwakilan Umat Budha Indonesia Hartati Murdaya, Ketua Umum Parisada Hindu Dharma Wisnu Bawa Tenaya, dan Ketua Majelis Tinggi Agama Khonghuchu Indonesia Uung Sendana L Linggaraja.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya