Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) berencana membeli Liqufied Petroleum Gas (LPG) dari Amerika Serikat (AS) pada semester pertama 2017. Langkah perseroan membeli LPG dari AS ini untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Senior Vice President Integrated Supply Chain (ISC) Pertamina Daniel Purba mengatakan, Pertamina akan mendatangkan LPG dari AS, tetapi tidak secara langsung. Pertamina akan menggunakan pihak ketiga yang menjual LPG asal AS.
"LPG kita belum langsung dengan pihak Amerika, tapi secara operasi ada satu atau dua kargo dari Amerika masuk ke sini," kata Daniel, di Jakarta, Sabtu (20/5/2017).
LPG yang dibeli Pertamina dari AS tersebut menggunakan patokan harga CP Aramco. Kemungkinan, perusahaan yang menjual LPG ke Pertamina tersebut lebih ekonomis menjual ke kawasan Asia ketimbang Eropa atau Amerika.
"Harga sudah sepakat, kalau market memungkinkan mereka bawa ke sini kalau posisi harga lebih ekonomis, mereka bawa LPG ke Asia. Dibandingkan bawa ke Eropa atau Amerika," jelasnya.
Pasokan LPG dari AS tersebut bukan kewenangan Pertamina. Pasalnya, hal tersebut dilakukan pihak ketiga yang menjual LPG ke Pertamina.
Baca Juga
Advertisement
"Ada kontrak company mereka punya portofolio salah satunya di Amerika. Mereka bawa ke sini kalau teknis open mereka bawa ke Asia," tutur Daniel.
Pertamina memang sebelumnya sudah menjajaki untuk impor langsung LPG dari AS karena diperkirakan harga LPG dari negara tersebut jauh lebih murah ketimbang dari Timur Tengah.
Daniel mengatakan, Pertamina terus melakukan pendekatan dengan seluruh produsen LPG di pasar internasional. Pendekatan tersebut untuk mendapat harga gas yang lebih murah.
"Kami terus membangun kerja sama dengan beberapa produsen LPG. Kami terus berusaha mencari sumber pasokan yang lebih kompetitif," kata Daniel.
Hal yang perlu dipelajari adalah mekanisme perizinan impor dan harga di AS dengan di Asia Pasifik, untuk memastikan LPG yang diimpor dari AS jauh lebih murah ketimbang negara produsen lain.
"Kami harus pelajari mekanisme membawa ke Asia Pasifik,mekanisme harga di Amerika dengan Asia Pasifik seperti apa, juga risiko harga," papar Daniel.
Amerika memasok LPG ke Asia Pasifik baru hitungan tahun. Oleh karena itu sebelum memutuskan impor, Pertamina berhati-hati dan memastikan kestabilan pasokannya. "Kami pelajari terus, ini masih baru. LPG masuk Asia Pasifik baru tiga tahun, belum establist," tutup Daniel. (Pew/Gdn)