Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Roy Suryo menegaskan kalau Agus Harimurti Yudhoyono tidak akan maju dalam Pilkada 2018 mendatang. Menurutnya, putra Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY itu sedang dipersiapkan untuk sesuatu yang lebih besar.
"Mas AHY disiapkan untuk tugas yang lebih besar daripada itu (pilgub atau pilkada 2018)," ujar Roy di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (20/5/2017).
Advertisement
Lalu apakah pria yang karib disapa AHY itu akan diajukan untuk Pilpres 2019?
"Saya hanya bisa senyum saja. Kita tidak bisa mendahului kuasa Allah SWT," ucap mantan Menpora ini.
Roy menjelaskan, Agus disiapkan menuju Indonesia Emas 2045. Hal itu senada dengan yang sering dikatakan Agus ketika maju dalam Pilkada DKI Jakarta lalu bahwa Indonesia akan menuju Indonesia Emas pada 2045.
"Kami akan siapkan mas Agus untuk kepentingan lebih besar, untuk rakyat Indonesia dan visi yang ada sering dia sampaikan dalam presentasi bahwa Indonesia Emas nantinya 2045. Bukan berarti 2045 dia akan nyapres bukan, tapi mas AHY pikirkan bangsa ini untuk tahun emas di 2045," papar dia.
Meski begitu, Roy mempersilahkan apabila masyarakat berpendapat kalau Agus Yudhoyono akan maju baik dalam Pilgub dan Pilkada 2018 serta Pilpres 2019 mendatang.
"Itu kan persepsi masyarakat, artinya kita biarkan harapan masyarakat. Saya ikutin juga dia (Agus) saat ke NTB, respons masyarakat sangat baik," kata Roy.
Dia menambahkan, usai kalah dalam Pilkada DKI Jakarta putaran pertama 15 Februari lalu, Agus menyampaikan pidatonya yang dinilai sangat elegan dengan mengakui kekalahamnya tersebut.
"Kami berterima kasih pascapengakuan yang sangat gentle, yang sangat elegan mas Agus karena kekalahannya dalam Pilkada DKI Jakarta, kami Demokrat langsung move on, enggak lakukan tindakan yang membuat disintegrasi bangsa," ujar Roy.
Seperti diketahui, pada Pilkada DKI Jakarta 2017 beberapa waktu lalu, Agus Harimurti Yudhoyono maju sebagai calon gubernur bersama dengan Sylviana Murni. Namun, langkah Agus-Sylvi harus terhenti di putaran pertama pilkada 15 Februari. Kala itu, Agus pun langsung menyampaikan pidatonya dimana dia menyebut menerima kekalahannya untuk memperebutkan kursi DKI 1.