Liputan6.com, Depok - Mengingat ancaman serangan siber yang kian meningkat, Ketua Indonesia Security Incident Response Team On Internet Infrastructure (ID-SIRTII) Rudi Lumanto menilai pentingnya Badan Siber Nasional (Basinas) segera dibentuk.
“Sekarang besar banget. Malware misalnya, indikasi malware di Indonesia angkanya 5 Miliar. Kami tidak tahu meledak atau tidak, karena kalau yang satu dibiarkan saja nanti bisa timbul lagi,” ucap Rudi usai menjadi pembicara di seminar White Hat Seminar Series yang bertajuk 'Everybody Can Hack' di Depok, Sabtu, (20/5/2017).
Baca Juga
Advertisement
Ia mengatakan, ada lima aspek yang perlu diperhatikan dalam memperkuat keamanan Siber, yaitu capacity building, struktur kelembagaan, regulasi atau aturan, kerja sama internasional, dan standar yang diterapkan.
“Badan Siber Nasional sudah termasuk ke dalam masalah kelembagaan,” imbuh dia.
Basinas akan mengoordinasi dan memberikan solusi apabila terjadi kasus besar di dunia siber. “Pemerintah perlu (membentuk Basinas). Terlebih sekarang banyak kasus-kasus baru yang muncul di dunia siber,” ujarnya.
“Adanya serangan ransomware Wannacry bisa dijadikan pengalaman betapa rentannya keamanan di wilayah siber. Bagaimana akibat serangan ini rumah sakit, perusahaan dan pemerintah daerah mengalami kendala,” katanya.
Ia menyarankan pemerintah dapat belajar dan mengertahui manfaat keberadaan lembaga tersebut dengan melihat Negara yang sudah membentuk lembaga siber.
“Lembaga itu sampai sekarang belum ada. Mungkin ada pertimbangan seperti anggaran, SDM, apakah lembaganya yang baru atau yang lama,” ujarnya.
(Ady/Ysl)