Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) optimistis kebijakan baru di sektor hulu minyak dan gas bumi (migas), yaitu dengan membuka data wilayah kerja migas akan menarik investasi.
Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengatakan, saat ini pemerintah menggunakan strategi membuka data wilayah kerja migas untuk menggaet penanam modal, hal ini diyakini dapat menarik minat untuk mencari migas di Indonesia.
"Investment strategy dari yang mau investasi. Apakah blok migas yang ditawarkan menarik atau tidak. Menariknya itu dari segi data," kata Arcandra, seperti ditulis Minggu (21/5/2017).
Faktor yang mempengaruhi minat penanam modal bukan iklim investasi, tetapi aksi pemerintah dalam mengakomodasi kebutuhan investor. Membuka data migas merupakan salah satu aksi yang diyakini dapat menarik minat investasi.
Baca Juga
Advertisement
"Kami buka sekarang, jadi apalagi yang dibutuhkan? Menarik investasi bukan dari iklim tetapi kombinasi dari investment strategy ke depan akan seperti apa," ucap dia.
Sebelumnya pada 18 Mei 2017, Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM I Gusti Nyoman Wiratmaja mengatakan, pemerintah meniru kebijakan Meksiko untuk menggaet penanam modal mencari migas di Indonesia.
Hal yang ditiru dari Meksiko adalah membuka data hulu migas yang ada di Indonesia. Dengan begitu calon investor dapat dengan mudah mendapatkan akses data blok migas yang menjadi incaran-nya.
"Mengikuti apa yang dilakukan teman kita di Meksiko, untuk menarik lebih banyak investasi di hulu," kata Wiratmaja.
Selain itu, pemerintah juga melakukan perbaikan dengan memangkas izin yang berada di Kementerian ESDM, dari sebelumnya 104 izin menjadi 6 izin saja. Selain itu mempercepat waktu perizinan maksimal 20 hari. Hal tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 29 Tahun 2017. (Pew/Gdn)