Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, akan mengerahkan sekitar 200 pelajar untuk menyambut kedatangan tamu kenegaraan dari Swedia Raja Carl XVI Gustaf dan Ratu Silvia di Istana Kepresidenan Bogor.
"Khusus penyambutan Raja dan Ratu Swedia, pelajar diminta memakai pakaian adat dalam penerimaan tamu di Istana," kata Kasubag Humas dan Protokoler Pemerintah Kota Bogor Tyas Ajeng di Bogor, Minggu (21/5/2017).
Advertisement
Seperti dilansir Antara, Tyas menjelaskan, penyambutan Raja dan Ratu Swedia tidak akan seheboh penyambutan Raja Salman Bin Abdul Aziz Al Saud pada Maret 2017.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan menerima langsung kedatangan Raja dan Ratu Swedia di Istana Bogor. Tamu negera ini dijadwalkan tiba di Bogor Senin, 22 Mei 2017, pukul 10.45 WIB.
Seperti tamu kenegaraan lainnya, kedatangan Raja dan Ratu Swedia juga akan disambut dengan upacara penyambutan tamu kenegaraan dengan dentuman meriam 21 kali.
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengaku telah rapat koordinasi persiapan penyambutan Raja dan Ratu Swedia ke Istana Bogor.
"Pokoknya semua dinas saya minta bergerak, mulai dari Dinas Pendidikan, pengamanan, dan aparat wilayah bergerak menyiapkan penyambutan," kata Bima.
Maret lalu, Istana Bogor juga kedatangan Raja Salman dari Arab Saudi yang disambut luar biasa oleh masyarakat. Perdana Menteri Jepang dan Malaysia juga diterima Presiden Jokowi di Istana Bogor.
Selain Istana Bogor, Raja dan Ratu Swedia juga dijadwalkan mengunjungi Pusat Penelitian Hutan Internasional CIFOR di Kota Bogor pada pukul 14.45 WIB.
CIFOR, Swedia, dan Indonesia berbagi visi untuk menciptakan dunia yang lebih berkelanjutan dengan peran kunci untuk penelitian dan inovasi kehutanan.
Misalnya, Swedia memiliki aturan undang-undang selama lebih dari 100 tahun, diharuskan menanam kembali pohon yang sudah ditebang.
Hubungan antara CIFOR dan Swedia berawal dari pendirian institusi tersebut pada 1993 oleh Swedia, Swiss, Australia, Amerika Serikat, serta Indonesia.
Direktur Jenderal CIFOR Peter Holmgren merupakan warga negara Swedia. Selain itu, CIFOR juga menjadi tuan rumah Divisi Asia Agroforestri Asia Tenggara (ICRAF) yang dipimpin seorang direktur dari Swedia, yakni Profesor Ingrid Oborn.
Kunjungan Raja dan Ratu Swedia ke Indonesia sudah dijadwalkan sejak lama. Raja dan Ratu Swedia akan meninggalkan Indonesia pada 25 Mei 2017.
Bertemu Ridwan Kamil
Raja Carl XVI Gustaf sudah pernah ke Indonesia pada 2012. Sedangkan, kunjungan Ratu Silvia merupakan kunjungan perdana setelah 65 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Swedia.
Rencananya kunjungan Raja dan Ratu Swedia diterima Presiden Joko Widodo di Istana Bogor. Beliau juga akan mengunjungi Bandung dan makan santap siang bersama Wali Kota Bandung Ridwan Kamil.
Turut hadir dalam kunjungan tersebut delegasi Swedia yang terdiri dari Menteri Luar Negeri Swedia, Sekretaris Negara untuk Urusan Anak dan Kesetaraan Gender dan Kementerian Kesehatan Swedia, serta delegasi bisnis dari berbagai sektor, termasuk para pengusaha.
Akan ada sekitar 35 perusahaan ternama Swedia yang ikut dalam kunjungan delegasi bisnis Swedia ke Indonesia.
Fokus pembahasan dalam kunjungan pemerintah Swedia ke Indonesia adalah kerja sama bidang investasi, perdagangan, energi terbarukan, riset, dan teknologi.