Liputan6.com, Jakarta Baru-baru ini, Katy Perry mengeluarkan single terbaru bersama Nicki Minaj yang bertajuk "Swish Swish". Usai dirilis, ternyata banyak orang yang meyakini bahwa lagu ini adalah balasan terhadap single "Bad Blood" milik Taylor Swift.
Maklum saja, selama ini "Bad Blood" selama ini dipercaya sebagai lagu kemarahan Taylor Swift terhadap Katy Perry.
Baca Juga
Advertisement
Namun spekulasi bahwa "Swish Swish" adalah sindiran untuk Taylor Swift, langsung dibantah oleh mantan kekasih Orlando Bloom ini. Ia mengaku single ini sebenarnya ditujukan untuk para korban bully.
"Aku rasa lagu ini lebih bagus untuk didengarkan ketika orang lain akan menjatuhkanmu atau mem-bully-mu," ujarnya, dikutip dari Billboard, Minggu (21/5/2017).
Katy Perry menganggap bahwa lagu ini dapat dijadikan lagu bertema pembebasan, sama seperti single lain yang ia rilis sebelumnya.
"Aku rasa lagu ini sama seperti lagu aku sebelumnya yang melambangkan sebuah pembebasan, seperti lagu "Chained" yang melambangkan kebebasan berpolitik, lalu lagu "Bon Apetite" melambangkan kebebasan seks dan lagu ini aku rasa dapat dikatakan mewakili kebebasan dari semua hal negatif yang tidak menerimamu," terangnya.
Sementara soal "Bad Blood" sendiri, juga pernah diungkapkan oleh Taylor Swift sebelumnya. Berbeda dengan Katy Perry, Taylor mengaku lagu yang dirilis pada tahun 2014 silam ini adalah bentuk sindiran pada seorang penyanyi wanita.
"Beberapa tahun belakangan, aku tak yakin kami teman atau bukan. Dia mendatangiku saat acara penghargaan dan mengatakan sesuatu kemudian dia pergi meninggalkanku, aku berpikir, 'apakah kami berteman atau dia hanya memberikan penghinaan terbesar dalam hidupku?" jelasnya.
Sehari setelah artikel mengenai hal itu keluar, Katy Perry sempat bercuit di Twitternya. "Lihat pembalasanku," tulisnya saat itu.