Liputan6.com, Jakarta - Spotify baru saja mengumumkan akuisisi keempat yang dilakukannya tahun ini. Perusahaan asal Swedia itu telah merampungkan pembelian perusahaan rintisan (startup) di bidang artificial intelligence/AI (kecerdasan buatan).
Dikutip dari Tech Crunch, Senin (22/5/2017), startup bernama Niland ini menawarkan produk berbasis application programming interface (API) yang berfokus pada penyediaan pilihan pencarian dan rekomendasi musik lebih akurat.
Untuk itu, karyawan perusahaan yang bermarkas di Paris itu akan bergabung dengan tim riset dan pengembangan Spotify di New York, Amerika Serikat. Nantinya, tim tersebut akan membantu mengasah fitur personalisasi dan rekomendasi untuk pengguna Spotify.
Baca Juga
Advertisement
"Niland telah mengubah cara kecerdasan buatan dapat mengoptimalkan kemampuan pencarian dan rekomendasi. Sekarang, mereka berbagi kemampuan tersebut dengan Spotify," ujar Spotify dalam keterangan resminya.
Menurut sejumlah analis, keputusan akuisisi ini masuk akal sebab Spotify memang mengandalkan fitur personalisasi dalam layanannya. Sejumlah daftar putar yang diciptakan pun berhasil menggaet pengguna dalam jumlah besar.
Di sisi lain, layanan streaming musik ini telah mencapai 50 juta pengguna berbayar hingga Maret 2017. Jumlah itu belum termasuk sekitar lebih dari 100 juta pendengar yang memanfaatkan layanan freemium.
Karenanya, tak dimungkiri proses akuisisi dilakukan untuk terus meningkatkan teknologi dan membangun fitur anyar yang berimbas pada peningkatan jumlah pengguna. Sebelumnya, perusahaan baru saja membeli Mediachain, MightyTV, dan Sonalytic.
Terlebih, salah satu investor awal Spotify, Par-Jorgen Parson, mengatakan keuntungan akan mulai menjadi prioritas perusahaan mulai tahun ini.
(Dam/Ysl)