Liputan6.com, Jakarta PT Bank Tabungan Negara (BTN) tengah membangun rumah murah di sejumlah wilayah di Indonesia. Rumah-rumah tersebut dibanderol dengan harga Rp 120 juta-Rp 140 juta per unit.
Direktur Utama BTN Maryono mengatakan, pihaknya telah memetakan sejumlah wilayah yang menjadi lokasi pembangunan rumah murah. Bahkan beberapa lokasi diantaranya telah terbangun maupun dalam tahap pembangunan.
"Kita sudah memetakan selain di Depok, ada di Balikpapan, Semarang, Bandung, Makassar, beberapa daerah lah. Itu ada yang sudah jadi, kalau bangun sudah dari beberapa tahun lalu. Ini kita panen. Ada yang mendekati jadi," ujar dia seperti dikutip Senin (22/5/2017).
Baca Juga
Advertisement
Dia menjelaskan, rumah yang dibangun di beberapa wilayah tersebut memiliki tipe dan harga yang relatif sama dengan yang telah diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Cikarang beberapa waktu lalu.
Sebelumnya Jokowi meresmikan perumahan murah Villa Kencana Cikarang dengan tipe 25/60 dan harga per unit mulai dari Rp 112 juta hingga Rp 141 juta.
"(Tipe) Sama seperti yang di Cikarang. (Harga) Relatif sama, ada yang Rp 140 juta, ada yang Rp 123 juta, tergantung daerahnya. (Peruntukkan) Sama, untuk MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah) baik pegawai negeri maupun swasta," kata dia.
Dengan pembangunan rumah murah di banyak wilayah di Indonesia, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan rumah bagi MBR. Sebab menurut Maryono selama ini permintaan rumah dari segmen masyarakat tersebut sangat tinggi.
"Peminat rumah MBR banyak banget, selama ini dia sewa atau tinggal sama keluarganya. Dari pada dia sewa Rp 500 ribu per bulan lebih baik beli dia cicil Rp 700 ribu per bulan," tandas dia.
Pemerintah menargetkan bisa terus mengurangi jumlah kekurangan hunian (backlog) yang saat ini masih sekitar 7,6 juta rumah.
Dirjen Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR Lana Winayanti mengatakan program satu juta rumah ini difokuskan pembangunan rumah untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
"Kuartal 1 tahun ini sudah 3.800 unit di seluruh Indonesia. Target kami 120 unit tahun ini pembangunannya," tegas Lana, Selasa (16/5/2017).
Target ini menurut Lana tidak jauh berbeda dengan realisasi tahun lalu. Hal ini karena disesuaikan dengan anggaran pemerintah. Untuk itu, Lana berharap sektor swasta dapat menjadi mitra pemerintah dalam mewujudkan misi ini.