Liputan6.com, Jakarta Peduli kesehatan anak, orangtua mungkin pernah melarang anaknya yang masih kecil untuk memegang uang. Alasannya karena ada banyak bakteri yang berkumpul di lembaran atau koin uang. Larangan ini tidak salah.
Studi baru yang diterbitkan dalam Frontiers in Microbiology menemukan, uang kertas bisa menjadi tempat berkumpulnya bakteri penyebab penyakit.
Advertisement
Untuk penelitian ini, para peneliti mengumpulkan uang kertas dari 12 rumah sakit dan tiga stasiun bisa di Hong Kong. Uang ini kemudian diusap untuk mengecek, apakah serangga bisa bertahan di kertasnya. Mereka juga mengambil sampel dari tangan orang, udara di stasiun, air minum, dan genangan air.
Setelah menganalisis sampel-sampel di atas, para peneliti menemukan, uang kertas ternyata menyimpan lebih banyak jenis penyakit dari tempat-tempat lain yang diuji di atas.
Bakteri yang menempel di uang kertas juga bukannya bakteri yang tak berbahaya. Sebanyak 36 persen dari semua bakteri yang ada bersifat patogenik, artinya, mereka bisa membuat Anda sakit. Termasuk bakteri E.coli dan Clostridium difficile, dua bakteri yang bisa menyebabkan bakteri dan penyakit serius lain.
Para peneliti juga menemukan, jumlah bakteri yang resisten terhadap antibiotik jauh lebih tinggi pada uang kertas dibanding tempat-tempat lain di atas.
"Singkatnya, uang kertas bekerja bagai medium yang 'menyerap' bakteri dari tempat lain. Patogen potensial tumbuh subur di atas permukaan uang kertas," tulis penulis penelitian, Jun Li, PhD.
Uang kertas bisa terkontaminasi oleh kuman dari udara atau dari permukaan benda. Namun, perilaku tidak higienis dari pemegangnya--seperti tidak mencuci tangan setelah dari toilet, atau batuk ke tangan dan lalu menyentuh uang--memegang peranan penting.
Karena uang terus berpindah tangan, kontaminasi pada uang kertas semakin menumpuk. Jadi, untuk menjaga kesehatan, pastikan Anda selalu mencuci tangan setelah memegang uang, seperti dilansir dari Men's Health, Senin (22/5/2017).