Liputan6.com, Garut - Potensi keindahan pantai selatan Kabupaten Garut, Jawa Barat, ternyata menyimpan masalah. Pantai sepanjang 84 kilometer tersebut masih minim petugas Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) di area wisata pantai selatan Jawa Barat itu.
"Cek saja rambu-rambu pengumuman seperti pelang larangan dan lainnya masih kurang diperhatikan, apalagi balawista (kurang), padahal itu sangat penting," ujar Ridwan, pengamat sosial warga Selatan Garut, saat dihubungi, Senin (22/5/2017).
Menurut dia, potensi wisata pantai selatan yang dimiliki Kabupaten Garut belum digarap dengan baik. Padahal jika pengelolaannya profesional, pantai selatan Garut mampu memberikan pendapatan yang signifikan bagi Pemda Garut.
"Sangat tidak profesional, padahal di tiap pintu masuk pantai seharusnya petugas bisa memberikan informasi dan pengetahuan soal pantai, kan sangat bermanfaat bagi pengunjung," ujar dia.
Bupati Garut Rudy Gunawan mengakui hingga kini petugas Balawista yang berada di pantai selatan sangat minim. "Memang enggak ada (penambahan) Balawista, kita hanya berikan warning melalui papan pengumuman," ujarnya.
Baca Juga
Advertisement
Kader Partai Gerindra itu mengakui sebagian besar pantai Garut selatan memang tidak cocok untuk wisata air, sebab memiliki ombak yang cukup ganas. "Dari sekian banyak itu, hanya Santolo dan Sayang Helang yang direkomendasikan. Dan di luar itu memang tidak boleh berenang," kata dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut, Budi Gangan, mengatakan hingga kini total petugas Balawista yang dimiliki Garut hanya 40 orang yang tersebar di berbagai tempat.
"Mereka pun tidak hanya di selatan (pantai), tapi juga ada yang di Bagendit (Situ/Danau), Cipanas (pemandian), sebab itu pun ada potensi bahaya juga sama dengan tempat wisata lainnya," ucap dia.
Jumlah itu diakuinya minim untuk ukuran pantai seluas Kabupaten Garut ini. Ke depannya, ujar dia, pihaknya berencana merekrut petugas balawisata yang baru.
Dalam dua pekan terakhir, sedikitnya delapan wisatawan lokal menjadi korban keganasan ombak pantai selatan Garut, Jawa Barat. Minimnya petugas balawisata serta informasi dan pengetahuan wisatawan akan besarnya ombak pantai selatan Garut diduga menjadi salah satu penyebab terseretnya mereka.