Begini Cara Polisi Endus Pesta Seks Gay di Kelapa Gading

Bagi penyelidik, tidak mudah untuk masuk ke tempat tersebut. Pengelola dan penyelenggara pesta seks itu memberlakukan sistem keanggotaan.

oleh Moch Harun SyahAndrie Harianto diperbarui 22 Mei 2017, 12:16 WIB
Ruangan yang diduga digunakan untuk pesta seks gay. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Polres Metro Jakarta Utara menggerebek pesta seks gay di sebuah kompleks ruko Kelapa Gading, Jakarta Utara. Sebanyak 141 pria ditangkap dan digelandang ke kantor polisi guna diperiksa dan dilengkapi berkas dugaan pornoaksi.

Kepala Satuan Reskrim Polrestro Jakarta Utara AKBP Nasriadi mengatakan, pihaknya sudah mendapat laporan dari masyarakat mengenai aktivitas pesta seks sejenis di gedung berlantai tiga tersebut.

"Laporannya sudah lama aktivitas tersebut, kami melakukan penyelidikan selama dua minggu," kata Nasriadi saat berbincang dengan Liputan6.com, Senin (22/5/2017).

Bagi penyelidik, tidak mudah untuk masuk ke tempat tersebut. Pengelola dan penyelenggara pesta seks itu memberlakukan sistem keanggotaan bagi mereka yang hendak mengikuti acara yang dinamai 'The Wild One'.

"Mereka sangat eksklusif, kalau bukan anggota tidak akan bisa masuk ke sana," kata Nasriadi.

Sekilas tempat tersebut tidak akan terlihat sebagai ajang pesta seks gay. Sebab, pengelola menyamarkan lantai 1 dengan arena kebugaran. Sementara, kegiatan pesta seks dilakukan di lantai 2 dan 3.

"Informasi sementara penyelidikan sudah tiga tahun pesta seks itu terjadi," kata Mantan Kasat Reskrim Polrestro Jakarta Timur ini.

Informasi pesta seks disebar berantai melalui aplikasi obrolan telepon genggam. Setiap anggota yang ingin mengikuti pesta tersebut diwajibkan membayar Rp 185 ribu.

"Mereka bebas menggunakan fasilitas di tiga lantai tersebut," kata Nasriadi.

Polisi mengamankan beberapa barang bukti dari lokasi kejadian, seperti kondom, tiket, uang tip striptease, serta telepon genggam yang digunakan untuk menyebar undangan berantai 'The Wild One'.

Selain itu, sebanyak empat Warga Negara Asing (WNA) ikut ditangkap dalam penggerebekan pada Minggu, 21 Mei 2017.

"Ada empat WNA yang ikut diamankan. Ada dari Malaysia, Singapura, dan Inggris," ujar Nasriadi.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya