Liputan6.com, Jakarta - Petugas Polres Metro Jakarta Utara menggerebek sebuah tempat yang diduga menjadi sarang pesta seks gay. Saat digerebek, mayoritas peserta pesta seks tersebut dalam keadaan tanpa busana.
"Sebagian besar kondisi telanjang," kata Kapolrestro Jakarta Utara Kombes Dwiyono, Jakarta, Senin (22/5/2017).
Advertisement
Dwiyono mengatakan, akivitas di gedung berlantai tiga di kompleks ruko Kelapa Gading itu ditengarai sudah buka 3 tahun lalu. Usaha yang dikelola adalah arena kebugaran atau fitness.
Penyelidikan sementara, baru setahun lalu tempat bermama Atlantis itu digunakan sebagai ajang pesta seks sejenis.
"Utamanya Hari Minggu cukup ramai, dan mereka setiap Minggu menggadakan event, pertunjukan. Satu pertunjukan striptis laki-laki, kemudian menggunakan para tamu melihat kegiatan itu," kata Dwiyono.
Ada tiga lantai di arena pesta seks gay tersebut. Setiap peserta yang ingin mengikuti pesta seks ditarik tiket Rp 185 ribu.
"Mereka disiapkan fasilitas kondom yang sudah disiapkan, sekaligus pelicin," terang Dwiyono.
Menurut Dwiyono, rata-rata mereka yang ditangkap berusia 25-35 tahun. "Tidak ada anak di bawah umur," ujar Dwiyono.
Penyidik menetapkan 10 orang tersangka dalam kasus dugaan pornografi ini. Mereka adalah 4 pria penari telanjang, 4 manajemen atau pengelola Atlantis, dan 2 orang tamu yang ikut menari telanjang.
Polisi mengamankan beberapa barang bukti dari lokasi kejadian, seperti kondom, tiket, uang tip striptis, serta telepon genggam yang digunakan untuk menyebar undangan acara bertajuk 'The Wild One' itu secara berantai.
Selain itu, sebanyak empat Warga Negara Asing (WNA) ikut ditangkap dalam penggerebekan pada Minggu, 21 Mei 2017 malam itu.
"Ada empat WNA yang ikut diamankan. Ada dari Malaysia, Singapura, dan Inggris," ujar Nasriadi.