Liputan6.com, Tokyo - CEO Mitsubishi Motors, Osamu Masuko, mengatakan bahwa setidaknya ada tiga kunci yang telah mereka tetapkan untuk menjadi pabrikan yang besar. Satu adalah fokus pada segmen tertentu, dua lagi adalah pasar utama.
Melansir Automotive News, Senin (22/5/2017), di bawah Masuko, Mitsubishi telah memastikan akan fokus untuk mengembangkan segmen crossover, serta akan ekspansi terutama di Tiongkok dan Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Satu contoh di Indonesia. Mereka baru saja meresmikan pabrik perakitan baru. Mobil yang dipastikan dirakit di sana memang punya "nafas" crossover yang kental.
Baca Juga
Advertisement
Visi besar ini ditetapkan dalam rangka memulihkan kembali citra dan kinerja perusahaan pasca pengakuan mereka tentang manipulasi ekonomi bahan bakar. Klaim konsumsi BBM yang tertera pada iklan terbukti tidak sesuai dengan kenyataan.
Manipulasi ini hanya terjadi pada beberapa model mereka, dan berlaku di Jepang saja, tidak sampai model-model lain di pasar internasional.
"Apa yang harus kami lakukan sebagai perusahaan adalah memulihkan kepercayaan," ujar Masuko. "Kami ingin kembali ke tempat sebelum melakukan tindakan yang tidak semestinya dilakukan," tambahnya.
Melalui strategi tersebut, Masuko mengatakan bahwa setidaknya volume penjualan tahunan mereka naik, dari 1 juta menjadi 1,25 juta tahun 2020 nanti.
Mitsubishi juga menargetkan marjin laba operasi yang berkelanjutan minimal enam persen sampai 2020. Target ini sama dengan capaian mereka sebelum skandal terbongkar.
