6 Sosok Inspiratif dari Berbagai Daerah Raih Liputan6 Awards SCTV

Selama tujuh tahun Liputan6 Awards telah memilih puluhan orang inspiratif yang memberi kontribusi langsung kepada masyarakat.

oleh Angga Utomo diperbarui 22 Mei 2017, 18:00 WIB
liputan6 awards 2017

Liputan6.com, Jakarta Liputan6 SCTV kembali menyelenggarakan Liputan 6 Awards 2017 untuk memberikan penghargaan kepada 6 orang inspiratif. Selama tujuh tahun Liputan6 Awards telah memilih puluhan orang inspiratif yang memberi kontribusi langsung kepada masyarakat.

Liputan6 Awards SCTV memberikan penghargaan dalam 6 kategori: pemberdayaan masyarakat, pendidikan, kreasi digital, anak muda inspiratif, lingkungan hidup, dan pantang menyerah. Berikut 6 tokoh peraih Liputan6 Awards SCTV 2017.

1. Peraih Liputan6 Awards kategori Pemberdayaan Masyarakat adalah Diadian Makunimau - Srikandi Kesehatan dari Pulau Alor, Nusa Tengara Timur (NTT).

Beliau mendedikasikan hidupnya untuk kesehatan masyarakat di Pulau Alor. Diadian mengupayakan berada dekat dengan masyarakat demi mendapatkan kesehatan yang merata. Beliau selalu membawa kotak untuk vaksinasi anak-anak di sana, melayani anak-anak usia 0-9 bulan. Melakukan imunisasi kepada sekitar 20 orang dengan berjalan kaki dari Desa Bukapiting kurang lebih delapan jam perjalanan.

Diadian mengatakan, cara menyadarkan masyarakat di sana untuk melakukan vaksinasi adalah sebelum memberikan vaksin dijelaskan terlebih dahulu mengenai vaksin, setelah masyarakat mengerti barulah diberikan vaksin.

2. Peraih Liputan6 Awards kategori Pendidikan adalah Raafi Jaya & Suprihatin - Pencipta Komposit Kulit Singkong.

Dua Pelajar dari SMA PGRI Kayen, Pati, Jawa Tengah ini berhasil mengubah kulit singkong dan serat pohon pisang menjadi komposit bahan baku industri dan pesawat terbang. Idenya bermula dari kepekaan mereka, di Kabupaten Pati, Jawa Timur terdapat banyak limbah singkong, mereka mencoba memanfaatkannya untuk dijadikan sesuatu yang bisa bermanfaat untuk orang banyak.

Mengolah limbah kulit singkong menjadi limbah karbon aktif yang bisa dijadikan komposit bahan baku industri. Dua orang berprestasi ini mendapat berbagai penghargaan dari hasil karyanya tersebut.

3. Peraih Liputan6 Awards Kategori Lingkungan Hidup adalah Abah Harun - Penakluk Cadas Galunggung.

Abah Harun mendedikasikan hidupnya untuk masyarakat desa di kaki Gunung Galunggung. Selama 62 tahun sejak 1965 Abah Harun merintis pembuatan saluran air dari kaki Gunung Galunggung untuk dialirkan ke desa dan sawah-sawah yang berada di wilayah Kecamatan Sariwangi. Berkat kegigihan Abah Harun, kurang lebih 500 hektare sawah di dua desa teraliri air dengan sempurna. Sosok Abah Harun sudah dianggap sebagai Bapak oleh seluruh warga khususnya Kecamatan Sariwangi, Tasikmalaya.

"Sangat cinta kepada anak cucu, menaklukkan cadas Galunggung agar bisa mengaliri air ke 3 kampung dan sawah-sawah di desa dari tahun 60-an," katanya.

4. Peraih Liputan6 Awards Kategori Kreasi Digital adalah I Gusti Agung Prana - Penyelamat Laut Pulau Dewata.

Pengusaha dan pelestari terumbu karang di Desa Pemuteran di Pesisir Barat Bali berhasil mengubah Pantai Pemuteran yang kurang terawat menjadi 10 destinasi pantai terbaik dunia. Beliau melakukannya melalui pendekatan spiritual dan sosial budaya. I Gusti Prana menerima berbagai penghargaan. Ini merupakan bentuk apresiasi yang ke 28. Beliau sudah diundang ke Amerika menerima penghargaan Top 10 Lonely Planet Terbaik Asia.

5. Peraih Liputan6 Awards kategori Anak Muda Inspiratif adalah Pauzal Bahri- Difabel Pejuang Kaki Satu.

Seorang penyandang difabel pembuat kaki palsu dari serabut kelapa asal Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) dimulai sejak 2007 membuat kaki palsu dari bahan serabut kelapa, bangkit dari keterpurukan yang dialami. Pauzal kehilangan kaki kirinya karena kecelakaan sepeda motor.

Bermula dari dirinya yang tak mampu membeli kaki palsu yang mahal, Pauzal mencoba berinovasi menciptakan kaki palsu dari serabut kelapa. Setidaknya sudah sekitar 100 kaki palsu diciptakan oleh Pauzal dan digunakan oleh kaum difabel di Pulau Sumbawa, Bali, hingga Jawa Barat. Beliau berjuang dengan keterbatasan dan kekurangan.

Pauzal menggunakan media sosial untuk mengkampanyekan pembuatan kaki palsunya sehingga banyak orang yang menyumbangkan bahan untuknya membuat kaki palsu. Karena menurutnya media sosial adalah untuk berbuat sosial.

"Keterbatasan bukan berarti terbatas dalam melakukan suatu hal, karena semangatlah yang menjadikan kita sukses, karena hidup adalah perjuangan dan pengorbanan. Orang hebat tidak terlahir dari kesenangan tetapi terlahir dari air mata," kata Pauzal.

6. Peraih Liputan6 Awards kategori Pantang Menyerah adalah Eman Sulaeman - Kiper Satu Kaki Berprestasi.

Seorang Kiper asal Cianjur yang mendunia, berhasil membungkam siapapun yang meragukannya. Eman adalah kiper terbaik di level dunia dengan meraih trofi sebagai kiper terbaik di ajang Homeless World Cup di Glasgow, Skotlandia. Pria Kelahiran Majalengka ini adalah seorang disabilitas.

Kaki kanannya hanya sebatas pergelangan, kaki kirinya hanya sebatas lutut. Di atas lapangan Eman hanya bertumpu pada kaki kanan, tangan kirinya ikut membantu menahan badan ketika sedang menguasai bola. Beliau menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang. "Di atas kekurangan masih ada kelebihan yang luar biasa," kata Eman.

Penulis:

Selvi Mayasari
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Jadilah bagian dari Komunitas Campus CJ Liputan6.com dengan berbagi informasi & berita terkini melalui e-mail: Sahabatliputan6@gmail.com serta follow official Instagram @sahabatliputan6 untuk update informasi kegiatan-kegiatan offline kami.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya