'Bhinneka Tunggal Ika' Juga Jadi Semangat yang Menyatukan Afrika

Tanggal 25 Mei dirayakan sebagai hari lahgir organisasi multilateral Uni Afrika.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 23 Mei 2017, 11:26 WIB
Peta Afrika. (Wikimedia)

Liputan6.com, Jakarta - Tiap tahunnya, pada tanggal 25 Mei, warga Benua Afrika merayakan hari yang sangat penting. Di tanggal tersebut, organisasi multilateral Uni Afrika terbentuk.

Sukacita terciptanya Uni Afrika juga ikut dirasakan di Tanah Air. Bertempat di kediaman Duta Besar Mesir untuk Indonesia, perayaan hari besar itu, dirayakan secara meriah pada Senin 22 Mei 2017.

Sebanyak 11 Kedutaan yang ikut serta dalam perayaan hari besar ini adalah Aljazair, Mesir, Ethiopia, Libya, Maroko, Mozambik, Nigeria, Sudan, Afrika Selatan, Tunisia dan Zimbabwe.

Selain dihadiri Dubes negara Afrika, beberapa perwakilan kedutaan asing di Jakarta juga hadir. Termasuk beberapa pejabat Kementerian Luar Negeri seperti Direktur Jenderal Asia, Pasifik, Afrika Desra Percaya dan Direktur Afrika Daniel Tumpal Simanjuntak.

Dalam sambutannya mewakili negara Afrika yang hadir, Duta Besar Zimbabwe untuk Indonesia Alice Mageza menyebut, ada kesamaan besar antara Uni Afrika dan Indonesia.

"Saya ingin berkata, hari ini adalah hari spesial untuk Afrika, hari ini di mana kita semua bersatu," sebut Mageza di rumah Dubes Mesir.

"Hari di mana kami bersatu, kami telah mengambil keputusan penting, semua etnis, suku, agama dan ideologi politik bersatu dan datang bersama sebagai Afrika," tambah dia.

Menurutnya, apa yang dilakukan negara-negara Afrika, sangat mirip dengan yang terjadi di Indonesia. Yaitu, suku bangsa di Tanah Air, bersatu padu menjadi Indonesia dan memegang teguh semboyan Bhinneka Tunggal Ika.

"Ketika Afrika bersatu ini adalah pemahaman yang serupa (dengan Bhinneka Tunggal Ika), kami datang bersama sama seperti Indonesia. Dan ini adalah bentuk Bhinneka Tunggal Ika di Afrika," tegasnya.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya