Liputan6.com, Jakarta Setelah menjalani perawatan selama satu minggu, mantan juara MotoGP, Nicky Hayden, meninggal dunia di umur 35 tahun pada Senin, 22 Mei 2017.
Nicky Hayden mengalami kecelakaan saat sedang bersepeda di Italia pada Rabu, 17 Mei 2017. Hantaman mobil Peugeot mengakibatkan Nicky Hayden mengalami trauma di kepala dan luka bagian dada. Pembalap bernama lengkap Nicholas Patrick Hayden itu langsung dilarikan ke ICU rumah sakit Maurizio Bufalini, Cesena.
Baca Juga
Advertisement
Dokter spesialis penyakit dalam, dr Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH MMB, pada 2013 pernah menjelaskan bahwa nyawa dari korban kecelakaan seperti yang dialami Nicky Hayden jarang sekali bisa tertolong.
Kematian akan dengan cepat menjumpai orang-orang yang mengalami trauma di kepala akibat kecelakaan lalu lintas. Ini persis seperti nasib pembalap yang pernah menghentikan langkah Valentino Rossi menjuarai MotoGP untuk ke-6 kalinya pada 2006 ini.
"Kalau dari segi trauma, luka di kepala dengan pecah pembuluh darah atau bahasa awamnya gegar otak bisa menyebabkan meninggal," kata Ari saat dihubungi Health Liputan6.com, Jumat, 26 April 2013.
Pendarahan yang terjadi cukup parah di kepala bahkan bisa merenggut nyawa korban kecelakaan lalu lintas hanya dalam hitungan menit. Nicky Hayden dinyatakan meninggal dunia setelah berjuang untuk sembuh di ICU selama tujuh hari.
Selain trauma di kepala, kata dr Ari, trauma di dada tamponade jantung pun tak kalah berbahaya. Sebab, ketika terjadi pendarahan luas, bisa membanjiri paru dan mendorong jantung tak bisa berfungsi normal.
Menurut Ari, korban kecelakaan bisa mengalami Pneumothoraks atau Hemathoraks.
"Trauma tumpul di dada bisa membuat penumpukan udara di paru dan ini merusak paru dan jantung," kata dia menambahkan.
Selama Nicky Hayden di ruang ICU, pihak rumah sakit sempat mengonfirmasi bahwa dia menderita polytrauma yang membuatnya koma.
Namun, tak pernah ada kabar bagaimana kondisi terakhirnya, tiba-tiba pihak rumah sakit mengumumkan Nicky Hayden meninggal dunia.