Ledakan di Konser Ariana Grande Bikin Manchester City Berduka

Konser Ariana Grande digelar di Manchester Arena, hanya 9 menit dari Etihad Stadium, kandang Manchester City.

oleh Risa Kosasih diperbarui 23 Mei 2017, 11:30 WIB
Manchester City turut berduka atas ledakan di arena konser Ariana Grande di Manchester, Inggris, Senin (22/5). Kepolisian memastikan sedikitnya 19 orang tewas dan 50 lainnya terluka dalam ledakan itu. (Peter Byrne / PA via AP)

Liputan6.com, Manchester - Ungkapan kesedihan terus mengalir dari berbagai pihak terkait ledakan besar yang terjadi di Kota Manchester, Inggris, Senin (22/5/2017) malam waktu setempat. Salah satunya datang dari klub lokal Manchester City. Klub sepak bola itu menyatakan belasungkawa kala mengetahui belasan korban tewas akibat bom di sebuah konser musik tersebut.

Konser musik penyanyi Amerika Serikat, Ariana Grande digelar di Manchester Arena, hanya 9 menit dari Etihad Stadium, kandang City. Stadion konser tersebut berkapasitas 21 ribu penonton. Akibat bom tersebut, 19 orang dinyatakan tewas.

Akibat kejadian ini pula, sebanyak 50 orang lainnya mengalami luka-luka. Sebuah pernyataan dari pihak Manchester Arena menyebutkan, ledakan terjadi setelah Ariana Grande menuntaskan lagu penutupnya di konser.

"Dengan duka yang besar kami mendengar kejadian mengerikan di Arena. Hati kami turut mengiringi mereka yang terkena dampaknya dan pada kota kami yang tengah dalam keadaan darurat," begitulah pernyataan resmi klub di akun Twitter Manchester City.

 

 


Bintang Ikut Prihatin

Bukan hanya klub, sederet pesepakbola Liga Inggris juga menyampaikan rasa prihatin terhadap nasib para korban. Seperti yang diungkapkan kapten City Vincent Kompany dan mantan bek Manchester United Rio Ferdinand di akun Twitter-nya.

"Saya ingin menyampaikan belasungkawa terdalam saya kepada keluarga korban. Ini adalah hari yang menyedihkan bagi Kota Manchester," ucap Kompany.

"Baru dengar berita soal kejadian di Manchester. Semoga semua selamat," tutur Ferdinand.

Hingga kini, tagar #RoomForManchester ramai dikampanyekan di media sosial. Hal ini merujuk pada tawaran untuk korban ledakan agar menginap di tempat yang aman jika kesulitan kembali ke rumah.

Kendala transportasi dialami korban maupun relawan yang ingin mengakses lokasi kejadian karena setelah ledakan seluruh layanan kereta dihentikan. Padahal, biasanya Manchester Arena mudah dijangkau menggunakan kereta.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya