Liputan6.com, Jakarta Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti terus berupaya mengajak nelayan di Indonesia meninggalkan alat tangkap ikan yang tak ramah lingkungan, seperti membahayakan terumbu karang.
Seperti terlihat dalam sebuah video yang diunggah di twitter milik Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Saat itu, Menteri Susi memberikan sambutan pada kegiatan puncak Bulan Bakti Karantina dan Mutu Hasil Perikanan tahun 2017 di Pangandaran, Jawa Barat, Kamis lalu (18/5/2017).Dengan menggunakan bahasa Sunda, bahasa warga setempat, Menteri Susi kembali menegaskan dampak yang bisa ditimbulkan akibat penggunaan alat tangkap ikan berbahaya. Penjelasan Susi tersebut terkadang diselingi gelak tawa warga yang mendengarnya.
Baca Juga
Advertisement
Di awal sambutan, ia bercerita ada nelayan yang mengaku kepada dirinya tidak mendapatkan ikan saat melaut. Susi kemudian menghubungkan itu dengan himbauan untuk tetap menjaga kelestarian laut saat mengambil ikan.
"Jika laut dikeruk terus bagaimana ikan bisa bertelur? Kita harus berpikir seperti itu. Yang bertelur diambil, memang jantan bisa bertelur? tidak bisa. Jangan suka bermimpi siang hari," tegas Susi.
"Apa terumbu karang bisa bertelur lobster? saya tanya. Sama seperti kambing yang sedang bunting jika kita sembelih apakah akan bertambah? tentu tidak!," lanjut Susi sembari mengundang gelak tawa dari hadirin.
Dia pun kembali menekankan pentingnya melaut dengan menggunakan alat tangkap ikan yang ramah lingkungan.
"Kalau kita mau ambil sumber daya alam kita dengan cara begini ya akan habis," tekan Susi.
Video Susi di akun Twitter di @kkpgoid disukai 206 orang dan di-retweet 212 pengguna twitter. Berikut video lengkapnya Menteri Susi di Pangandaran: