Tol Batang-Semarang Siap Digunakan Pemudik

Sejumlah persiapan menjelang Ramadan sudah dilakukan Dishub Kalbar menghadapi arus mudik nanti.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Mei 2017, 14:00 WIB
Kendaraan pemudik melintasi jalan tol Pejagan-Pemalang, Banjar Anyar, Brebes, Jawa Tengah, Kamis (16/7/15). Berdasarkan pantauan petugas di posko Tol Pejagan, pada H-1 terjadi peningkatan kendaraan hingga 50 persen. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Pontianak - PT Jasa Marga Semarang Batang (JSB) mengumumkan ruas tol Batang-Semarang sepanjang 75 kilometer yang sedang dalam pengerjaan, siap dilalui pemudik . Namun secara fungsional jalur tol itu hanya sampai Gringsing, Kabupaten Batang, Jawa Tengah.

"Ya, secara fungsional yang paling siap untuk ruas Batang-Semarang ini sampai Gringsing atau sekitar 40 kilometer," kata Dirut PT JSB Saut Simatupang kepada pers peserta Sosialiasi Jalur Fungsional Tol Batang-Semarang di Semarang, Selasa (23/5/2017) dikutip Antara.

Penegasan tersebut disampaikan untuk memberikan penjelasan dan klarifikasi ke publik terkait dengan informasi kesiapan jalan tol fungsional setelah exit Brebes.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono pernah menyebutkan jalur fungsional tol Angkutan Lebaran 2017 adalah hingga Ngaliyan, Semarang (seksi lima proyek tol Batang-Semarang).

Sedangkan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan jalur fungsional untuk mudik 2017 via tol secara fungsional sampai Weleri, Kabupaten Kendal (seksi tiga proyek tol Batang-Semarang).

Saut melanjutkan untuk ruas sisanya, yaitu Gringsing-Ngaliyan akan tetap dikerjakan, hanya saja kemungkinan lapisan beton dasar (lean concrete/LC) belum siap atau tak sempat diselesaikan.

"Sehingga mungkin saja bisa tembus sampai Ngaliyan Semarang, tapi belum layak karena masih ada jalan tanah, bukan LC lebar tujuh meter dan ketebalan beton 10 cm," kata Saut.

Saut juga menyebutkan bahwa progres secara keseluruhan jalur fungsional sampai saat ini yang siap adalah 76 persen dan sisanya 24 persen.

"Secara keseluruhan progress konstruksi proyek ini adalah 25 persen dan lahan sudah 83,59 persen. Diharapkan sampai akhir Mei persoalan lahan sudah selesai atau terbebas," kata Saut.

Ia juga menambahkan jalur fungsional sudah siap dilalui pemudik mulai H-10 atau 15 Juni 2017.

"Tambahan tol fungsional dari Exit Brebes hingga Gringsing sekitar 110 km. Itu lumayan untuk mengurangi kepadatan di jalan nasional," katanya.

Soal Ngaliyan Saut juga menyinggung mengapa Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyebut secara fungsional bisa sampai Ngaliyan, karena hal itu dengan asumsi pembebasan lahan selesai akhir 2016.

"Waktu itu kami laporkan jika lahan tuntas akhir Desember maka secara fungsional untuk mudik tahun ini bisa sampai Ngaliyan," kata Saut.

Ruas tol Batang-Semarang sepanjang 75 km merupakan bagian dari Tol Trans Jawa. Ruas tol ini ditargetkan selesai dan beroperasi pada triwulan IV 2018.

Ruas ini melewati tiga kabupaten/kota yakni Kabupaten Batang, Kabupaten Kendal, dan Kota Semarang. Saat arus mudik ruas tol ini sangat penting dalam mengurai kemacetan yang kerap terjadi.

Pemilik konsesi ruas ini adalah PT JSB dengan pemilik saham 60 persen PT Jasa Marga Tbk dan 40 persen Waskita Toll Road, anak usaha PT Waskita Karya. PT JSB juga memiliki konsesi 25 km untuk tol di Trans Sumatera yakni di ruas Terganggi Besar-Kayu Agung.


Sudah Amankah Jalur Mudik di Kalbar?

Ilustrasi arus mudik. (via: istimewa)

Kepala Dinas Perhubungan Kalimantan Barat, Munsin mengatakan, pihaknya sudah melakukan sejumlah persiapan menghadapi arus mudik menjelang Ramadan ini. Salah satu persiapannya dengan memantau kondisi sejumlah jalan yang biasa digunakan masyarakat untuk mudik Lebaran pada tahun ini.

"Kita sudah melakukan pemantauan untuk jalur mudik Lebaran tahun ini pada sejumlah jalan yang ada, kondisinya sudah sangat memadai. Masyarakat juga tidak perlu khawatir untuk melewatinya," kata Munsin di Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (23/5/2017) dikutip Antara.

Meski demikian, ia mengimbau kepada masyarakat yang akan menggunakan beberapa ruas jalan, seperti Jalan Trans Kalimantan dan jalan arah menuju Kabupaten Kayong Utara. Pemudik harus tetap waspada, khususnya saat turun hujan.

"Masih ada beberapa ruas jalan yang masih tanah kuning. Kalau kondisi jalan kering, tentu aman, namun kalau hujan, kemungkinan perjalanan agak terhambat," kata dia.

Ia mengaku juga sudah memeriksa kelayakan sejumlah angkutan umum yang biasa digunakan masyarakat untuk mudik. Untuk sejumlah trayek yang ada dipastikan layak, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir.

Dishub Kalbar juga sudah berkoordinasi dengan beberapa pihak terkait angkutan, baik darat, laut, dan udara untuk persiapan mudik. Koordinasi tersebut akan terus dilakukan hingga pelaksanaannya tiba.

"Untuk angkutan udara, kita tetap akan menerapkan harga ambang batas dan bawah, untuk mencegah terjadinya kenaikan harga tiket. Demikian untuk angkuran darat, saya rasa harganya tidak akan terlalu tinggi," katanya.

Namun, saat arus mudik nanti Dishub Kalbar akan meningkatkan pengawasan pada akomodasi angkutan laut. Karena biasanya beberapa hari menjelang Lebaran, moda transportasi umum ini selalu mengalami kelebihan penumpang.

"Ini yang akan kita antisipasi untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan hal-hal yang tidak diinginkan," kata Munsin.


Langkah Dishub Cegah Kemacetan di Bandarlampung

Ilustrasi mudik. (via: istimewa)

Dinas Perhubungan Kota Bandarlampung turunkan puluhan personel di sejumlah titik rawan kemacetan akibat banyaknya pedagang takjil dadakan yang biasa bermunculan pada bulan Ramadhan.

"Disiapkan 50 personel di sejumlah titik yang dikhawatirkan terjadi kemacetan," kata Kabid Lalu Lintas Dishub Kota Bandarlampung, Iskandar di Bandarlampung, Selasa (23/5/2017) dikutip Antara.

Dia mengatakan, dikhawatirkan kemacetan akan terjadi di sejumlah titik yang ada pedagang takjil dadakan dan di sejumlah pasar tradisional.

"Penertiban kendaraan akan difokuskan di depan pasar tumpah dan pedagang kaki lima yang berjualan di pinggir jalan," kata dia.

Penambahan personel akan dilakukan pada sore hari, karena di waktu itu kendaraan akan ramai sebab masyarakat mencari takjil untuk berbuka puasa.

Penempatan personel banyak dilakukan di Lapangan Enggal, Jalan RA Kartini, Jalan Ahmad Yani, Pasar Tugu dan Pasar Tengah.

"Penjagaan personel lebih ditekankan kepada penertiban kendaraan bermotor, terutama parkir sembarangan di badan jalan," kata dia.

Sementara itu, Kepala Badan Polisi Pamong Praja (Bapol PP) Bandarlampung, Cik Raden mengatakan pihaknya akan menerjukan 800 personel di jalan dan pasar tradisional pada saat bulan Ramadhan.

"Jika hari biasanya 600 personel dan saat bulan Ramadhan kita tambahkan," kata dia.

Ia mengatakan, artinya jumlah personel akan bertambah 30 persen, bila dibandingkan hari biasanya.

Ia melanjutkan, personel akan membantu penertiban kendaraan yang akan parkir untuk membeli takjil, sehingga tidak membuat kemacetan.

"Penempatan personel ini dilakukan untuk menertibkan kendaraan , serta mengurangi tindak kriminalitas baik di jalan maupun di pasar tradisional," kata dia.

 

 

 


Tol Bocimi belum Siap

Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) sesi 1 dari Ciawi hingGa Cigombong sepanjang 15,3 kilometer dipastikan belum bisa dioperasikan saat mudik Idul Fitri 1438 Hijriyah.

"Saat ini proses pembangunannya khususnya fisik baru mencapai 36 hingga 37 persen, apalagi kondisi jembatan masih belum tinggi," kata Pimpinan Proyek tol Bocimi Trans Jabar Tol Joko Susilo di Sukabumi, Senin 22 Mei 2017, dilansir Antara.

Awalnya ditargetkan sesi 1 Tol Bocimi ini bisa dioperasiokan pada lebaran tahun ini. Namun karena ada beberapa faktor seperti curah hujan yang tinggi sejak 2016 lalu sehingga menjadi kendala dalam proses pembangunan fisik.

Selain itu, pekerjaan tanahnya pun cukup banyak, hampir tiga juta kubik, sehingga proses pembangunan tidak bisa cepat yang bertujuan untuk antisipasi hal-hal tidak diinginkan saat pengoperasiannya nanti.

Dia mengatakan pihaknya menargetkan sesi 1 ini bisa selesai pada 2018 mendatang dan April sudah bisa dioperasikan, target tersebut bisa tercapai jika pembebasan lahan sudah mencapai 100 persen.

Saat ini masih ada lahan milik warga yang belum dibebaskan sekitar lima persen lagi dan ini bisa menjadi kendala dalam proses pembangunan. Walaupun tidak begitu besar tetap saja bisa mengganggu.

"Memang tidak mudah dalam melakukan pembebasan lahan, maka dari itu kami terus berkoordinasi dengan pemerintah setempat untuk membantu prosesnya," katanya.

Di sisi lain, Joko mengatakan, secara anggaran dan SDM pihaknya yang merupakan unit usaha PT Waskita Karya sudah siap merampungkan pembangunan sesi 1 Tol Bocimi ini.

"Memang kendala utamanya adalah pembebasan lahan, jika sudah selesai maka pembangunan bisa dipercepat," katanya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya