Liputan6.com, Jakarta Anak remaja itu baru berusia 18 tahun. Namanya Rifath Shaarook. Meski usianya masih sangat muda, Rifath telah berhasil menemukan satelit terkecil di dunia.
Rifath tinggal di lorong sempit di Distrik Karur, India. Di rumahnya yang sempit itu, bersama dengan lima temannya ia melakukan eksperimen dengan merancang satelit yang akan dikirim ke luar angkasa.
Advertisement
Satelit yang dirancang Rifath dan timnya hanya mempunyai berat 64 gram. Rancangan ini telah mengalahkan 86 ribu desain di kontes yang diikuti 57 negara. Kontes yang diberi nama "Cubes in Space" ini diselenggarakan oleh Idoodle Learning yang terkait dengan NASA.
Satelit ini terbuat dari serat karbon bertulang dengan teknologi cetak 3-D. Perlu waktu lebih dari dua tahun bagi Shaarook dan timnya untuk merancang satelit ini. Mereka menghabiskan dana sekitar Rp 19.806.050 untuk menciptakan satelit ini.
"Saya gelisah waktu menunggu peluncurannya. Ini akan menjadi hari yang bersejarah, tidak hanya bagi saya, tapi juga para ilmuwan, " kata Shaarook yang kehilangan ayahnya saat kelas 5 SD.
Satelit ini mampu menangkap dan mencatat suhu, atmosfer, tingkat radiasi dan magnetosfer, kata Rifath. Rifath adalah salah satu ilmuwan terbaik yang dimiliki Space Kidz India yang berbasis di Chennai.
Srimathy Kesan, Chief Executive Officer, Space Kidz India, Chennai, mengatakan bahwa kerja keras, komitmen dan inovasi tim yang dipimpin oleh Rifath Shaarook telah memberikan pengakuan yang indah kepada ilmuwan dunia. Ini akan memotivasi siswa lain juga.
Tim perancang satelit ini adalah Vinay Bharadwaj, Tanishq Dwevdi, Yagnasai, Abdul Kashif dan Gobi Nath.
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6