Liputan6.com, Jakarta Idealnya, bayi lahir dengan berat sekitar 2,9 kg sampai dengan 3,6 kg. Namun ada juga kondisi bayi berat lahir rendah (BBLR) yakni lahir dengan berat kurang dari 2,5 kg. Apa yang menyebabkan BBLR?
Menurut dokter kebidanan dan kandungan dari RS Hermina Jatinegara Jakarta, Taufik Jamaan, ada beberapa faktor yang membuat BBLR. Berikut diantaranya:
Advertisement
1. Asupan nutrisi ibu kurang
Tumbuh kembang janin selama hamil tergantung dari asupan makanan yang dikonsumsi ibu. Ibu juga cenderung tidak mengonsumsi makanan sehat dengan konsep gizi seimbang serta tidak memberi perhatian khusus pada kebutuhan energi, protein, asam lemak omega 3 dan 6, DHA, zat besi, folat dan kalsium membuat berat janin jadi kurang.
Bila pun ibu mengonsumsi banyak makanan tapi didominasi karbohidrat bisa membuat pembuluh darah di ari-ari berkurang.
"Kalau makannya cuma karbohidrat, enggak ada lemak, protein, zat besi dan lainnya itu bisa menyebabkan terjadinya kondisi pembuluh darah di ari-ari atau plasenta berkurang. Sehingga nutrisi ke janin berkurang," kata dokter Taufik dalam peluncuran susu SUN IBU di Jakarta, ditulis Selasa (23/5/2017).
2. Penyempitan aliran pembuluh darah
Ada beberapa kondisi yang membuat penyempitan aliran pembuluh darah. Misalnya karena terjadi preekalampsia dan kondisi ibu yang memiliki darah kental. "Saat aliran darah mengental, suplai nutrisi jadi berkurang. Bayi pun lahir jadi lebih kecil dari standar," kata dokter Taufik lagi.
Bila si Kecil lahir dengan kondisi BBLR membuat organ tubuh bayi dan fungsinya jadi kurang sempurna, lalu pertumbuhan pun lamban, kemampuan kecerdasan berkurang. Selain itu ada potensi bayi mengalami gangguan mental, fisik dan kesehatan.
"Bila bayi lahir di atas 3 kg itu cenderung lebih kuat, lebih tough dari penyakit," tutup dokter Taufik.